Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Patung Liberty Ternyata Terinspirasi Perempuan Arab Berjilbab

Temuan baru-baru ini itu mengejutkan sejumlah pihak di Amerika Serikat, di tengah perdebatan sengit tentang kedatangan para pengungsi dari Suriah

zoom-in Patung Liberty Ternyata Terinspirasi Perempuan Arab Berjilbab
AP
Para wisatawan yang mengunjungi New York hari Minggu (13/10), bisa kembali berkunjung ke komplek Patung Liberty yang kembali dibuka. 

TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Sejumlah peneliti mengatakan bahwa Patung Liberty, simbol demokrasi dan kebebasan yang telah menyambut imigran yang tidak terhitung jumlahnya di pantai AS, terinspirasi oleh proyek yang mereprentasikan seorang perempuan Arab yang menjaga Terusan Suez.

Temuan baru-baru ini itu mengejutkan sejumlah pihak di Amerika Serikat, di tengah perdebatan sengit tentang kedatangan para pengungsi dari Suriah yang terkoyak perang dan negara-negara mayoritas Muslim lainnya.

US National Park Service, yang menjaga Patung Liberty di New York, mengatakan, pematung Perancis, Frederic Auguste Bartholdi, yang melakukan perjalanan ke Mesir tahun 1855-1856, mengembangkan di sana sebuah "ketertarikan akan monumen-onumen publik berskala besar dan patung-patung berukuran raksasa".

Ketika pemerintah Mesir membuat proposal pada 1869 untuk membangun sebuah mercusuar bagi Terusan Suez, Bartholdi merancang sebuah patung besar tentang seorang perempuan berjubah yang memegang obor, yang disebut "Mesir (atau Kemajuan) Membawa Cahaya ke Asia."

Patung itu awalnya mengambil "sosok seorang perempuan petani berkerudung," jelas Barry Moreno, yang telah menulis tentang patung tersebut, sebagaimana telah dikutip Smithsonian Institution yang didanai AS.

"Bartholdi memproduksi sejumlah gambar di mana patung yang diusulkan itu awalnya berupa seorang peremuan petani Mesir yang perkasa, atau petani Arab, dan secara bertahap berkembang menjadi seorang dewi raksasa," tambah Edward Berenson, yang juga menulis tentang hal tersebut.

Menurut Smithsonian, pada saat itu, sebagian besar rakyat Mesir adalah Muslim, sekitar 86 persen di Alexandria dan Kairo, dan 91 persen di daerah lain.

BERITA REKOMENDASI

Kesempatan kedua untuk Bartholdi datang ketika sejarawan Perancis, Edouard de Laboulaye, memunculkan gagasan tentang sebuah monumen yang dipersembahkan orang-orang Perancis bagi Amerika Serikat yang mereprentasikan Liberty Enlightening the World (Kebebasan yang Mencerahkan Dunia).

Tahun 1870, Bartholdi mulai merancang patung itu berdasarkan pada desain yang dia punyai sebelumnya. Patung itu diresmikan tahun 1886. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas