TRIBUNNEWS.COM, TIANJIN - Tak hanya mengkloning hewan, sebuah pabrik kloning di Tiongkok bahkan mengklaim ilmuwannya siap untuk mengkloning manusia.

Sebelumnya, diberitakan Tiongkok akan membangun pabrik kloning terbesar di dunia pada 2016 mendatang, sebagai solusi atas bencana kelangkaan makanan, yang diperhitungkan kemungkinan terjadi di masa depan.

Boyalife Group, perusahaan yang akan mewujudkan pabrik itu, nantinya akan memproduksi hingga satu juta sapi per tahun, menggunakan metode kloning.

Namun, rencana kloning sapi hanya awal dari ambisi CEO Boyalife Group Xu Xiaochun.

Menurutnya, pabriknya pun sudah siap untuk membuat replika manusia.

"Teknologi (untuk mewujudkannya sudah ada. Jika diperbolehkan, saya pikir tidak ada perusahaan lain yang dapat menyaingi Boyalife dan membuat teknologi lebih baik," ucapnya, dikutip Daily Mail.

Ia mengatakan ilmuwannya sudah memberitahunya bahwa kloning manusia sudah dapat dilakukan, namun selama ini Xu menahan kegiatan itu karena khawatir akan reaksi publik.

Xu juga menekankan bahwa atas kekhawatiran tersebut, perusahaannya sama sekali belum melaksanakan proses kloning manusia.

Tapi, ia yakin reaksi publik nantinya akan berubah, seiring perubahan norma sosial yang berubah dari zaman ke zaman.

Xu memberi contoh pandangan masyarakat terkait homoseksualitas.

Melalui metode kloning, Xu mengatakan manusia akan memiliki lebih banyak "pilihan" untuk calon anak mereka, sehingga pilihan itu tak terbatas hanya dari gen ibu atau gen ayah. (Daily Mail/Sydney Morning Herald)