Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ignasius Jonan mengakui dirinya tidak terkait secara langsung dalam proyek kereta api cepat Shinkansen saat proyek tender dilakukan antara Indonesia dengan Jepang.

"Menteri Johan mengakui dan bicara sendiri dia tidak terkait langsung dengan urusan Shinkansen dan dia juga tidak banyak bicara soal Shinkansen saat pertemuan dengan pihak kami," kata seorang eksekutif JR East khusus kepada Tribunnews.com, Senin (7/12/2015).

Adapun pertemuan Johan dengan pihak JR East menyampaikan terima kasih atas kerja samanya, serta juga kelanjutan lebih baik lagi kerja sama antara Jepang dan Indonesia khususnya dalam berbagai proyek kereta api di Indonesia. Utamanya yang sedang dikerjakan saat ini di kawasan Jabodetabek.

"Menteri Jonan lebih menekankan untuk peningkatan kerja sama yang lebih baik lagi antara Jepang dengan PT KAI (Kereta Api Indonesia) dan PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) dalam proyek MRT di Jakarta dan sekitarnya. Pembicaraan kami banyak soal perkeretaapian seputar Jakarta," katanya.

Pertemuan sekitar 30 menit itu berlangsung dengan sangat baik dan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan kepada Wakil Chairman JR East Masaki Ogata dari pihak Indonesia.

Hadir dalam pertemuan tersebut mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel yang juga sebagai Ketua Umum Asosiasi Persahabatan Indonesia-Jepang.