Gadis Irak: Gereja Kami Hancur Tapi Saya Memaafkan ISIS
Ya, saya memaafkan mereka, tapi saya kecewa atas satu hal
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Seorang gadis Irak yang keluarganya mengungsi untuk menyelamatkan diri dari ancaman ISIS, mengatakan dirinya telah memaafkan kelompok itu.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, gadis berusia 10 tahun bernama Myriam itu pun menyebutkan mengapa mengampuni adalah hal yang harus dipelajari dari semua yang telah dihadapinya.
"Ya, saya memaafkan mereka, tapi saya kecewa atas satu hal. Bukan karena uang dan rumah, saya tak peduli akan hal itu," katanya kepada pembawa acara 20/20 Elizabeth Vargas, dikutip ABC News.
"Yang menjadi masalah adalah negara saya sudah hancur. Gereja-gereja kami sudah hancur," tuturnya lagi, Selasa (15/12/2015).
Meski keluarganya telah kehilangan rumah di Qarakosh, Irak, gadis itu tetap berbicara soal kasih.
Menurutnya, semua hal yang dialaminya itu hanyalah ujian dari Tuhan.
"Berkat dari Tuhan akan semakin besar untuk mereka yang memaafkan, karena Yesus berpesan untuk saling mengampuni dan mengasihi, seperti Ia mengasihi kita,"
"Banyak yang bisa memaafkan, tapi lebih banyak lagi orang yang tidak akan memaafkan (ISIS). Tak ada rasa memaafkan itulah yang akan menyebabkan semua hal buruk ini."
Sebelumnya, Myriam pernah merebut perhatian publik internasional ketika sebuah video yang memuat komentarnya soal memaafkan ISIS menjadi viral pada Maret 2015 lalu. (ABC News/Nebraska News Channel)