Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kocak! Pemuda Amerika Serikat Tipu ISIS Demi Beli Laptop

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menahan seorang pria yang diduga menerima 8.700 dollar Amerika Serikat untuk mendanai rencana teror

zoom-in Kocak! Pemuda Amerika Serikat Tipu ISIS Demi Beli Laptop
KOMPAS/DIDIE SW
Ilustrasi 

Laporan Kontributor Singapura Kompas.com, Ericssen

TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menahan seorang pria yang diduga menerima 8.700 dollar Amerika Serikat untuk mendanai rencana serangan terorisme di Negeri Paman Sam.

Mohamed Elshinawy ditahan dengan dakwaan memberikan bantuan material kepada organisasi teroris dan memberikan pernyataan bohong. Demikian CNN melaporkan, Selasa (15/12/2015).

"Elshinawy diyakini menerima uang tersebut dari kelompok yang dipercayainya adalah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk perencanaan aksi terorisme," kata Deputi Jaksa Agung.

Adapun uang berjumlah besar itu dikirimkan secara terpecah-pecah melalui jasa pengiriman Western Union dan Paypal.

FBI mulai mencurigai gerak-gerik pria berumur 30 itu setelah dia menerima uang sebesar 1.000 dollar AS dari seseorang yang berada di Mesir bulan Juli lalu.

Pelaku kemudian diinterogasi dan memberikan sejumlah kesaksian yang berbeda.

Berita Rekomendasi

Semula dia mengatakan uang tersebut dikirimkan oleh ibunya. Namun, setelah FBI memperlihatkan bukti transaksi kepadanya, dia kemudian mengatakan bahwa uang itu dikirimkan teman masa kecilnya.

Akhirnya, dia mengakui bahwa temannya itu menghubungkannya dengan salah satu anggota ISIS.

FBI menyatakan bahwa pelaku mencoba untuk menggambarkan dirinya sebagai orang yang hanya ingin mengeruk uang dalam jumlah besar dengan membodohi anggota ISIS.

Sejauh ini, dia telah menghabiskan uang itu untuk membeli laptop dan keperluan pribadinya.

Tidak ada catatan yang menunjukkan dia menggunakannya untuk membeli senjata berbahaya.

Investigasi yang dilakukan FBI terhadap media sosialnya menemukan bahwa dia pernah mendeklarasikan kesetiaannya terhadap ISIS bulan Februari 2015.

Dia juga memberi tahu teman kecilnya itu bahwa dia adalah "tentara ISIS yang sedang mengambil cuti sementara di luar".

Tidak ketinggalan, Elshinawy memberi tahu kakaknya pada April lalu mengenai kesetiaannya terhadap kelompok teror itu dan bahwa dia telah menerima uang dari ISIS.

"Kasus ini menunjukkan bagaimana kelompok teroris itu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk merekrut pendukung dan membangun jaringan rahasia," kata jaksa Rod Rosenstein.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas