60 Persen Pengunjung Samurai Museum Shinjuku Berasal dari Amerika dan Eropa
Pengunjung wisatawan Indonesia ternyata suka melihat samurai bahkan membeli boneka mini karakter samurai di Samurai Museum Shinjuku.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengunjung wisatawan Indonesia ternyata suka melihat samurai bahkan membeli boneka mini karakter samurai di Samurai Museum Shinjuku di kawasan hiburan Kabukicho.
"Banyak orang Indonesia akhir-akhir ini ke sini," kata Tetsuro Koyano, President Tombohachi Co.Ltd yang mengelola Samurai Museum Shinjuku khusus kepada Tribunnews.com, Senin (21/12/2015).
Meski baru dibuka September 2015, 60 persen pengunjung museum ini adalah orang Amerika, Kanada, Australia dan Eropa.
"Sisanya orang Asia termasuk dari Indonesia," katanya.
Mereka banyak juga membeli boneka kecil karakter samurai.
"Orang Indonesia kaya-kaya ya banyak membeli karakter samurai ini," ungkapnya.
Harga boneka mini karakter Jepang itu sekitar 2.500 yen dan bagus seperti gaya samurai Jepang di masa lalu dengan pewarnaan yang bagus serta halus.
Uang masuk museum dua lantai ini 1.500 yen. Namun bulan ini dengan kupon diskon di depan pintu masuknya menjadi cuma 1.000 yen per orang.
"Uang masuk sudah termasuk biaya ikut serta belajar main pedang mulai jam 2 siang tiap hari sampai dengan Jumat," katanya.
Selain itu kita bisa latihan menulis indah (Shodo) yang dikenakan biaya 5.000 yen tiap Selasa dan Kamis.
Jika kita ingin jadi samurai, bisa mengenakan pakaian aamurai dengan biaya 35.000 yen dan teman kita bisa berfoto bersama tanpa batas.
"Kebanyakan lelaki sekitar 60 persen tetapi juga banyak yang pasangan memakai baju samurai tersebut," tambahnya.
Museum ini buka setiap hari dari jam 12 siang hingga jam 10 malam di dalam kawasan Kabukicho yang penuh dengan berbagai hiburan malam.
Jalan menuju ke sana turun di pintu timur Stasiun Shinjuku. Menyeberang ke arah kantor wali kota Shinjuku, lurus saja ke jalan yang ke bagian dalam, lalu bertemu perempatan lalu lintas pertama ke kiri.
Dari sana lewati tiga blok lalu di ujung blok ketiga ada tanah kosong, dan papan iklan Hosto Club yang berjejer, ke kiri. Museum 20 meter dari pojokan itu di sebelah kiri.