Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ryutaro Nonomura (49), mantan anggota parlemen prefektur Hyogo yang menangis saat mengakui kesalahan korupsinya di hadapan pers belum lama ini.

Ryutaro ternyata pernah menghabiskan uangnya selama di Bali dan membeli lukisan sekitar Rp 2 juta, mulai disidangkan hari ini (26/1/2016) di pengadilan negeri Kobe.

"Tidak benar saya memalsukan dokumen dalam melaporkan pengeluaran saya," paparnya di sidang.

Sidang Nonomura sangat populer sehingga sejak pagi sekitar 1000 orang ingin memnyaksikan jalannya sidang Nonomura yang sempat menangis dan menjerit saat jumpa pers di masa lalu.

Nonomura dituduh melakukan korupsi 9,1 juta yen, menyalahgunakan uang parlemen untuk keperluan pribadi. Melaporkan sebagai dana peninjauan anggota parlemen dan sebagainya, padahal untuk kebutuhan pribadi.

Misalnya kunjungan ke onsen (tempat pemandian air panas di Jepang) sebanyak 344 kali dimasukkan ke dalam anghgaran kerjanya sebagai anggota parlemen, seolah peninjauan kerja ke onsen.

Padahal semua urusan pribadinya. Termasuk penggunaan anggarannya sebagai anggota parlemen untuk kunjungan ke Bali dan belanja di Bali seolah tinjauan studi kerja nya sebagai anggota parlemen.

Hasil penyelidikan pihak parlemen Hyogo terhadap Nonomura 2011-2013 ternyata menemukan dokumen yang dipalsukan olehnya, pembelian lukisan di Bali bulan Juni 2012 ternyata dibukukan sebagai pembelian dokumen atau buku olehnya.

Nonomura melakukan banyak korupsi dan akhir Juni 2014 lalu dia mengundurkan diri setelah sebelumnya melakukan jumpa pers sambil menangis meraung-raung di hadapan pers.

"Saya kerja sudah capai semua saya lakukan sudah benar, apakah tidak percaya sih?"

Ternyata setelah diusut tuntas dia terbukti melakukan korupsi sedikitnya delapan juta yen, menggunakan anggaran parlemen padahal untuk kepentingan pribadinya sendiri.

Biaya pengeluaran parlemen yang digunakannya jutaan yen untuk biaya perjalanan dan kwitansinya semua tidak jelas atau mencurigakan.

Pertama kali dalam sejarah Jepang seorang anggota parlemen menangis meraung-raung di depan pers seperti anak kecil.

Berulang kali dia saat itu mengatakan bahwa dirinya tidak salah dan berusaha memperbaiki dunia dengan menjadi anggota parlemen.

Setelah disidangkan hari ini Nonomura dibawa ke rumah tahanan pengadilan Kobe.