Dua WNI Ajukan Aplikasi Ikut Kereta Termahal di Jepang
Kereta api luks dengan nama Seven Stars ini dimulai sejak 15 Oktober 2013
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua orang Indonesia ternyata mengajukan aplikasi ikut dalam perjalanan kereta api termahal di Jepang dengan harga per orang antara 250.000 yen sampai dengan 1,5 juta yen (186 juta rupiah) per orang.
Ternyata ada dua WNI yang mengajukan aplikasi untuk ikut kereta api luks tersebut akan berjalan April, Juni dan September 2016.
"Saat ini yang mendaftar untuk perjalanan April, Juni dan September 2016 sudah mencapai 26 kali lipat dari jumlah kamar yang tersedia. Bahkan khusus untuk kamar deluxe mencapai 106 kali dari jumlah yang tersedia," papar So Uemura, eksekutif JR Kyushu khusus kepada Tribunnews.com Kamis ini (28/1/2016).
Jumlah kamar hanya 14 buah yaitu Kamar sweat dari yang paling murah 250.000 yen, dan dua kamar deluxe dari yang paling murah 850.000 yen dan 1,5 juta yen per orang.
"Semua booking ditampung, lalu karena jauh lebih banyak permintaan daripada penawaran, maka kami lakukan undian. Kalau sudah dapat undian, bisa ikut perjalanan ini, barulah detil ditanyakan, ambil yang kamar atau harga mana," paparnya lagi.
Kereta api luks dengan nama Seven Stars ini dimulai sejak 15 Oktober 2013 dan ternyata mendapat sambutan sangat baik di Jepang khususnya di Kyushu (selatan Jepang).
Perjalanan ada yang satu hari, ada yang dua hari, ada yang 3 hari dan ada yang 4 hari.
Kalau lebih dari satu hari tentu menginap di hotel luks yang telah ditetapkan.
Di dalam perjalanan tersebut juga ada acara, misalnya jam sekian sampai jam sekian ada acara konser lagu dan lain-lain.
Interior kereta juga sangat luks seolah berada di dalam rumah biasa. Ada barnya pula ada ruang untuk pertunjukan konser dan makanan asli Jepang yang luks pula.
"Kita berusaha menampilkan keramahan Jepang (omotenashi) kepada para tamu sehingga kini ada yang sudah beberapa kali ikut kembali dalam perjalanan ini," paparnya lebih lanjut.
Perjalanan dimulai dari stasiun Hakata, Fukuoka, lalu ke Oita. Itu untuk course satu hari perjalanan.
Lalu ada pula dari Hakata ke stasiun Hayato untuk dua hari perjalanan.
Kemudian perjalanan selama tiga hari dari stasiun Hakata menuju stasiun Yatsushiro di perfektur Kumamoto.
Untuk perjalanan terpanjang 4 hari mengitari 7 perfektur mulai dari Hakata di perfektur Fukuoka, lalu perfektur Saga, perfektur Nagasaki, perfektur Kumamoto, perfektur Oita, perfektur Miyazaki dan perfektur Kagoshima. Akhirnya kembali ke Hakata.
Karena mengitari tujuh perfektur inilah menjadi alasan disebut kereta api perjalanan Seven Stars.
Kereta api yang dipakai adalah kereta api diesel buatan tahun 1992 tipe DF200 yang melayani daerah Kyushu di masa lalu.
Kemudian ditata ulang dipercantik sehingga menjadi kereta api sangat luks saat ini.
Lalu bagaimana pembagian peserta tour ini apakah dibatasi orang asing dan orang Jepang?
"Karena kami memasarkan juga ke luar negeri maka sekitar 20% peserta datang dari luiar Jepang dan 80% orang Jepang," paparnya lagi.
Bagaimana dengan calon peserta yang tidak lolos undian terus-menerus? Menurut Uemura apabila tetap tertarik akan dipertimbangkan dimasukkan ke dalam perjalanan tersebut.
"Harga tetap sama tidak ada perbedaan harga sesuai yang tertulis di pamflet kami," tekannya lebih lanjut.
Semua itu menurutnya dalam rangka omotenashi, keramahan Jepang agar semua tamunya puas, senang dan bahagia setelah mengikuti perjalanan Seven Stars yang memperkenalkan budaya Jepang, segalanya serba Jepang di selatan Jepang.