Menlu Belarus Bertemu Dubes RI Bahas Kerjasama Dua Negara
Pada sore harinya, Dubes Djauhari Oratmangun bertemu Ketua Dewan Majelis Nasional (DPD) Republik Belarus Mikhail V. Myasnikovich.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BELARUS - Menteri Luar Negeri Republik Belarus Vladimir Makei mengadakan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus Djauhari Oratmangun di ruang kerja Menlu Belarus di Minsk, Kamis (28/1/2016) pagi waktu setempat.
Dalam pertemuan selama 30 menit, kedua pejabat membahas berbagai isu kerjasama Indonesia-Belarus.
Dalam siaran persnya, Dubes Djauhari antara lain menyinggung bahwa sejak hubungan diplomatik kedua negara dijalin, terdapat 21 dokumen perjanjian bilateral yang ditandatangani dan menjadi landasan legal hubungan kerjasama Indonesia-Belarus. Salah satu capaian penting dalam kerjasama kedua negara, lanjut Dubes Djauhari, adalah pembebasan visa kunjungan singkat bagi warga Belarus yang berkunjung ke Indonesia dalam rangka wisata.
"Kami mengundang warga Belarus untuk berkunjung ke Indonesia dan menikmati keindahan alam maupun keramahtamahan masyarakat Indonesia," ujar Dubes Djauhari. "Dengan berkunjung ke Indonesia, tentunya warga kedua negara dapat lebih saling mengenal dan membuka berbagai peluang kerjasama people-to-people lebih lanjut."
Dalam kesempatan berpamitan sehubungan usainya masa tugas Dubes RI tersebut, Menlu Vladimir Makei menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi atas kontribusi Dubes RI dalam mengembangkan hubungan Indonesia-Belarus serta upaya Dubes RI dalam memperlancar dialog politik, hubungan perdagangan dan ekonomi, maupun kerjasama pendidikan dan kebudayaan antara kedua negara.
Usai bertemu Menlu Belarus, siang harinya Dubes RI mengadakan pertemuan dengan Ketua DPR (Chairman of the House of Representative) Belarus, Vladimir Andreichenko. Dalam pertemuan tsb, disinggung rencana kunjungan delegasi parlemen Belarus ke Indonesia pada pertengahan Februari dan kunjungan balasan delegasi DPR RI pada bulan Mei 2016 serta hubungan erat parlemen kedua negara di lembaga Inter-Parliamentary Union dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly.
Vladimir Andreichenko juga menambahkan bahwa dirinya tidak melihat adanya masalah dalam hubungan perdagangan kedua negara dan optimis mengenai prospek kerjasama Belarus dengan Indonesia ke depan.
Pada sore harinya, Dubes Djauhari Oratmangun bertemu Ketua Dewan Majelis Nasional (DPD) Republik Belarus Mikhail V. Myasnikovich.
Dalam pertemuan, Ketua DPD Belarus menyampaikan terima kasih atas kontribusi Dubes Djauhari Oratmangun bagi pengembangan hubungan bilateral dan perluasan kerjasama di bidang politik, parlemen, militer, ekonomi perdagangan, maupun ilmu pengetahuan.
Ketua DPD Belarus menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra penting Belarus di ASEAN dan sangat terbuka peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai pintu masuk bagi produk-produk Belarus sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi bersama beberapa komoditas unggulan Belarus untuk pasar ASEAN. Sebaliknya, Belarus juga siap untuk menjadi pintu masuk bagi komoditas unggulan Indonesia ke pasar negara-negara Eurasian Economic Union yang beranggotakan Belarus, Rusia, Armenia, Kazakhstan dan Kyrgyzstan. Disamping itu Ketua DPD juga menyampaikan terima kasih atas diberlakukannya bebas visa kunjungan singkat ke Indonesia bagi warga Belarus untuk tujuan wisata.
"Mohon disampaikan ucapan terima kasih saya kepada Bapak Irman Gusman (Ketua DPD RI) dan Menlu RI bahwa kini warga Belarus dapat bebas visa untuk kunjungan singkat wisata ke Indonesia. Bagi kami hal ini semakin mempermudah kontak antara pengusaha dan turis," tandas Mikhail Myasnikovich. "Dengan begitu akan lebih banyak warga Belarus yang beristirahat di Bali."
Dubes Djauhari Oratmangun sebagai balasan juga menyampaikan terima kasih atas kesempatan pertemuan dan dukungan bagi pengembangan kerjasama kedua negara.
"Kami mengundang warga Belarus untuk berkunjung ke Indonesia dan menikmati 5-S di Indonesia, yakni sun, sand, smile, service dan satisfaction," ujar Dubes Djauhari. "Dengan berkunjung ke Indonesia, maka warga kedua negara dapat lebih saling memahami dan terbuka berbagai peluang kerjasama people-to-people lebih lanjut."
Total nilai perdagangan Indonesia-Belarus dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan trend positif dan cukup prospektif. Hingga November 2015, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$170,2 juta, dengan ekspor Belarus ke Indonesia mencapai US$148,3 juta. Ekspor utama Belarus adalah pupuk potash, ban, traktor untuk pertanian, dsb. Sebaliknya, Belarus antara lain mengimpor karet alam, coated paper, tembakau, cocoa butter, ikan olahan, alas kaki, minyak nabati/kelapa sawit, dsb dari Indonesia. Guna lebih mengaktifkan perdagangan kedua negara, Kamar Dagang dan Industri kedua negara merencanakan kegiatan business forum di Minsk pada tahun ini.
Ketua Parlemen dan Ketua Dewan Majelis Nasional Belarus mengapresiasi kunjungan Ketua DPR Marzuki Ali pada bulan Mei 2013 dan Ketua DPD Irman Gusman pada bulan Mei 2015 ke Minsk yang telah memberikan dampak cukup besar dalam peningkatan hubungan kerja sama bilateral. Begitu juga dengan kerja sama antara beberapa provinsi kedua negara, antara lain Brest-Sumatera Barat, Mahilou-Sumatera Selatan, Minsk-Kalimantan Timur dan Minsk-Jawa Timur. (Sumber: Belta, Kemlu Belarus dan KBRI Moskow).