Hipmi Upayakan Jembatani Hubungan Indonesia dengan Jepang
Menurut Bahlil pihak Jepang masih sakit hati kepada Indonesia karena kasus shinkansen tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masyarakat Jepang terutama pihak Kadin Jepang di Perfektur Ehime secara jujur menyatakan kekecewaannya atas Indonesia karena tak memilih Jepang untuk pembuatan proyek kereta cepat Shinkansen di Indonesia.
"Kami baru saja datang dari Perfektur Ehime kemarin malam dan di sana ketemu Kadin Ehime," kata Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) kepada Tribunnews.com, Selasa (16/2/2015).
Menurutnya pihak Jepang masih sakit hati kepada Indonesia karena kasus shinkansen tersebut.
"Kami berusaha menjembatani Indonesia dan Jepang dalam hal ini dan mau tahu bagaimana sebenarnya tanggapan mereka terhadap Shinkansen. Ternyata mereka memang terluka tampaknya diucapkan terus terang," jelasnya.
Hipmi akan berusaha mencari jalan ke luar bagaimana memperbaiki hubungan kedua negara ini lebih baik lagi di masa depan.
"Saya masih terus memikirkan, sedang cari tahu jalan keluarnya supaya hubungan Indonesia dengan Jepang semakin baik lagi dan menutup luka lama tersebut," lanjutnya.
Dia berharap dalam waktu dekat kita bisa menemukan jawabannya.
Di Perfektur Ehime para anggota delegasi Hipmi melihat galangan kapal Jepang di sana dan ada kesesuaian bisnis yang serius dan akan dijajaki lebih dalam lagi dalam waktu dekat.
"Kita tertarik kepada galangan kapal tersebut dan moga-moga mereka bisa memberikan berbagai kemudahan bagi kita dalam bisnis di masa mendatang dengan galangan kapal Jepang itu," harapnya.
Rombongan Hipmi akan kembali ke Jakarta menggunakan pesawat ANA besok sore dari Tokyo menuju Jakarta.