Kemajuan Industri Otomotif Berdampak pada Penciptaan Industri Pendukung
Menteri Saleh Husin telah berkunjung ke Nagoya, Prefektur Aichi, yang merupakan basis industri otomotif Jepang.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- Dalam rangka memperkuat industri otomotif nasional, Menteri Saleh Husin telah berkunjung ke Nagoya, Prefektur Aichi, yang merupakan basis industri otomotif Jepang.
Dalam kunjungan itu, Menperin juga berkesempatan melakukan pertemuan dengan Toyota Motor Corporations, Mitsubishi Motor Corporation, KADIN Nagoya, serta Gubernur Aichi, Jumat (19/2/2016).
"Industri otomotif sangat strategis mengingat sektor otomotif memerlukan ribuan industri pendukung," demikian dijelaskan Dubes Yusron mengenai fokus kunjungan di sektor otomotif.
"Kemajuan industri otomotif nasional Indonesia akan berdampak pada penciptaan berbagai industri pendukung skala menengah dan skala kecil, yang secara keseluruhan akan meningkatkan kapasitas industri nasional,” tambahnya.
Saat ini Indonesia telah berhasil menarik penanaman modal dari hampir seluruh perusahaan induk (principal) kendaraan bermotor Jepang.
Indonesia juga berhasil mengamankan komitmen untuk peningkatan investasi di masa mendatang dan untuk menjadikan Indonesia basis ekspor ke pasar negara-negara di kawasan maupun secara global.
"Toyota serius berbisnis di Indonesia, tahun ini saja akan berinvestasi Rp 5,4 triliun, setelah tahun 2015 menanam modal Rp 5 triliun," Menteri Saleh Husin seusai pertemuannya dengan Wakil Presiden Eksekutif Toyota, Seiichi Sudo.
Indonesia, Menperin menjelaskan, terus mendorong Toyota dan mitranya di Jepang untuk meningkatkan investasi di sektor otomotif terutama bahan baku dan komponen, dan agar perusahaan otomotif Jepang itu secara bertahap melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia.
Selain dengan Toyota, Menteri Saleh Husin dan Dubes Yusron juga telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Mitsubishi Motor Corp, Tetsuro Aikawa, dan jajarannya di Okazaki, Prefektur Aichi, guna membahas pengembangan lebih lanjut operasi Mitsubishi di Indonesia.
Indonesia menyambut baik komitmen Mitsubishi yang saat ini tengah membangun pabrik ketiga di Indonesia dan juga tengah mengembangkan program mobil nasional yang ditujukan tidak hanya untuk pasar domestik Indonesia melainkan juga pasar.
Dalam kunjungan tersebut juga dimanfaatkan untuk berdialog dengan 48 orang karyawan Mitsubishi asal Indonesia yang saat ini tengah mengikuti pendidikan dan pelatihan di Jepang.
"Keberadaan karyawan Indonesia dalam jumlah besar di Mitsubishi merupakan salah satu contoh konkrit program alih teknologi Jepang ke Indonesia,"Dubes Yusron menambahkan.
"Dan memang, keberhasilan Indonesia menarik masuk sejumlah besar industri otomotif Jepang harus diikuti kerja keras seluruh bangsa Indonesia, untuk mempelajari teknologi dan proses produksi Jepang sehingga kapasitas industri kita juga terus meningkat," ujarnya lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.