Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Taksi Uber dan Taksi Pribadi Masih Ditentang di Jepang

Hingga kini taksi aplikasi pribadi Uber masih ditentang di Jepang khususnya oleh para pengemudi taksi Jepang beserta Federasi Sopir Taksi Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Taksi Uber dan Taksi Pribadi Masih Ditentang di Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Taksi Nihon Kotsu yang telah 140 tahun beroperasi di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga kini taksi aplikasi pribadi Uber masih ditentang di Jepang khususnya oleh para pengemudi taksi Jepang beserta Federasi Sopir Taksi Jepang.

"Taksi pribadi masih belum saatnya di Jepang dan dilihat dari segi keamanan penumpang pun masih perlu dipertanyakan," kata Koyama seorang eksekutif dari Nihon Kotsu khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (22/3/2016).

Menurutnya, dari segi hukum pun penggodokan hukum aturan perundangan di parlemen pun masih dipetieskan dan baru akan dibakas kembali tahun depan.

"Hal ini karena masyarakat sopir taksi Jepang tampaknya masih mempertanyakan keberadaan taksi Uber taksi pribadi tersebut apakah pantas beredar di masyarakat saat ini," tambahnya.

Sedikitnya 2.500 orang di daerah Chiyodaku Tokyo berkumpul untuk menentang Shirotaku atau taksi pribadi tersebut, Selasa (8/3/2016) lalu.

Mereka para sopir taksi dan federasinya berkumpul untuk menyatukan suara menghadapi kemungkinan pemerintah menyetujui peraturan Sharing Ride Taxi (taksi penumpang bersama) dilaksanakan di Jepang. Namun ternyata diundur.

Deregulasi industri taksi ini mendapat oposisi kuat dari kalangan pekerja taksi tersebut karena dianggap membahayakan penumpang serta keselamatannya.

Berita Rekomendasi

Pemerintahan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melihat sangat kekurangan taksi saat ini sehingga perlu memperbanyak dengan mengesahkan semacam taksi bersama atau taxi menggunakan aplikasi Uber di mana mobil dan pengendaranya adalah pribadi dan tidak tercatat di perusahaan taksi resmi Jepang.

Peningkatan taksi di Jepang guna mengantisipasi jumlah wisatawan asing yang saat ini jauh semakin banyak denganpertumbuhan per tahun sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun 2020 diperkirakan sedikitnya 20 juta wisatawan asing akan berkunjung ke Jepang untuk melihat Olimpiade 2020 di Tokyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas