'April Mop' Dilarang di Tiongkok, Netizen Protes
Yang melanggar larangan tersebut akan ada konsekuensi tegas dari pemerintah Tiongkok.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Gara-gara tradisi April Mop dilarang di Tiongkok, netizen ramai mengungkapkan protes dan kritiknya.
Tradisi yang biasa diperingati tiap 1 April itu dilarang untuk diikuti oleh warga Tiongkok, sama halnya dengan demokrasi dan budaya Barat lainnya.
"April Mop tak sesuai dengan tradisi budaya atau nilai sosial Tiongkok," demikian larangan itu disampaikan kantor berita Tiongkok, Xinhua.
"Diharap tak ada warga Tiongkok yang jadi memercayai rumor, membuat rumor, atau menyebarkan rumor," katanya, Jumat (1/4/2016).
Yang melanggar larangan tersebut akan ada konsekuensi tegas dari pemerintah Tiongkok.
Larangan tersebut merupakan bagian dari upaya Partai Komunis Tiongkok untuk mengampanyekan bahwa penyebaran rumor adalah aksi kriminal.
Namun, larangan itu mendapat protes, kritik, bahkan sindiran dari netizen di media sosial.
"Bahkan Xinhua seperti berusaha mengerjai penontonnya," tulis seorang netizen, dikutip Washington Post.
"Di negara-negara Barat, April Mop hanya sehari. Tapi, (Xinhua) menayangkan siaran berisi rumor non-stop dalam 365 hari," tulis netizen lain.
April Mop (April Fools' Day) adalah hari yang ditandai oleh tradisi menyebar rumor atau tipuan yang ditujukan sebagai candaan atau lelucon. (Washington Post/South China Morning Post)