Pemerintah Jepang Mulai Perhatikan Perusahaan yang Terkena Dampak Gempa
Pemerintah Jepang mulai memperhatikan perusahaan terutama yang memiliki pabrik dan berhenti produksi saat ini akibat gempa bumi dahsyat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang mulai memperhatikan perusahaan terutama yang memiliki pabrik dan berhenti produksi saat ini akibat gempa bumi dahsyat 14 dan 15 April lalu dengan kekuatan 7,3 SR.
"Kita akan perhatikan mereka para perusahaan Jepang yang berhenti produksi di lokasi gempa bumi Kumamoto tersebut," kata Yoshihide Suga, Sekretaris Kabinet dalam konferensi pers, Senin (18/4/2016).
Dampak terhadap kegiatan perusahaan akibat gempa Kumamoto, telah meluas hingga ke Jepang.
Tujuh pabrik perusahaan Jepang praktis berhenti beroperasi setelah gempa tersebut yaitu Renesas Electronics, Aisin Seiki, Sony, Fuji Film, Mitsubishi Electric, Honda dan Suntory.
Toyota Motor Corp untuk produsen komponen juga terkena dampaknya, dari 16 pabrik perakitan, 15 pabrik perakitan sampai dengan 23 April diliburkan.
Perusahaan Aisin Seiki yang memasok komponen untuk Toyota (Kumamoto) juga terkena dampak gempa bumi, sehingga produksi Toyota berhenti.
Dalam satu mobil suku cadang yang dibuat ada sekitar 20.000 hingga 30.000 unit suku cadang. Satu terhenti produksi, akan mengganggu yang lain.
Untuk menghemat biaya pengeluaran ada sistem di Toyota yang tidak memiliki stok banyak sehingga dilakukan produksi seefisien mungkin dengan sistem "just-in-time".
"Berhentinya banyak produksi di pabrik-pabrik di Kumamoto jelas akan mempengaruhi produksi nasional dan ekonomi nasional nantinya," kata Suzuki, analis ekonomi sebuah perusahaan dagang besar Jepang kepada Tribunnews.com, Selasa (19/4/2016).