Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gempa bumi besar terjadi dengan kekuatan 7SR tanggal 14 April dan 7,3SR tanggal 15 April 2016 masih tetap bergetar hingga kini walaupun telah dua minggu berlalu.

"Melihat grafik getaran yang ada di sekitar Kumamoto sejak dua minggu lalu memang memperlihatkan penurunan getaran. Namun bukan tidak mungkin masih ada kemungkinan getaran dengan kekuatan 6SR bisa saja terjadi di masa depan ini. Masih belum stabil," kata Gen Aoki Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Jepang (JMA) siang ini, Kamis (28/4/2016).

Sejak 14 April lalu hingga jam 17:30 waktu Jepang ini sudah lebih dari 1000 kali gempa bumi terjadi di daerah Kumamoto dan sekitarnya dengan kekuatan 1SR sampai dengan 7SR.

Secara grafik yang diperlihatkan Aoki memang kelihatan grafik menurunan kekuatan getaran, namun beberapa kali Aoki mengingatkan, "Meskipun demikian bukan jaminan gempa bumi akan hilang. Sebaliknya kita masih harus terus berjaga-jaga karena ada kemungkinan kekuatan gempa bisa mencapai angka 6," ujarnya.

Sampau saat ini 49 orang tercatat meninggal dan satu orang lagi masih tetap hilang belum ditemukan masih terus dalam pencarian korban gempa bumi Kumamoto.

Sedangkan pengungsi baik di perfektur Kumamoto, maupun di perfektur Oita mencapai lebih dari 100.000 orang yang tampak sedikit demi sedikit mulai berkurang karena ada yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing walaupun perlu perbaikan di sana-sini.