Pengakuan Wanita Mantan Pemuas Nafsu Seksual Pemerintah Korea Utara
Mengaku pernah jadi wanita penghibur pemerintah Korut, seorang gadis menceritakan pengalamannya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Mengaku pernah jadi wanita penghibur pemerintah Korea Utara (Korut), seorang gadis menceritakan pengalamannya.
Mi-Hyang, nama samaran si gadis, mengaku selama dua tahun pernah melayani pemimpin terdahulu Korut, Kim Jong-il, ayah dari pemimpin sekarang, Kim Jong-un.
Pada saat dirinya berusia 15 tahun, dua tentara Korut menggerebek kelas sekolahnya dan meminta Mi-Hyang ikut mereka.
Mi-Hyang lalu ditanyai soal sejarah keluarga dan pendidikannya, serta apakah dirinya pernah berhubungan seksual dengan seorang pria.
"Saya malu ditanyai seperti itu," tuturnya, dikutip Fox News.
Ia sempat menjalani pelatihan selama beberapa bulan di Hong Kong untuk mengasah kemampuan memijat, menyanyi, dan menari secara profesional.
Setelah itu, Mi-Hyang resmi melayani Kim Jong-il dan menjadi anggota kelompok wanita penghibur kalangan elit pemerintahan Korut.
Ia tak diperbolehkan bertemu atau berbicara soal itu ke keluarganya dan jika ketahuan kabur, hukuman mati menanti.
Mi-Hyang bercerita dirinya pernah digerayangi oleh ayah Kim Jong-un itu, namun tak pernah diminta untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Entah bagaimana caranya, ia lalu kabur ke Korea Selatan dan berakhir membeberkan kisahnya ke majalah Marie Claire pada 2010.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemimpin Korut terkini, Kim Jong-un, ternyata memiliki kelompok wanita penghibur pribadi.
Disebut Gippeumjo atau 'Pleasure Squad', kelompok itu terdiri dari dua ribu perempuan, yang di antaranya adalah remaja-remaja 13 tahun perawan.
Kelompok tersebut dibentuk pertama kali oleh ayah Kim, Kim Jong-il, dan sempat dibubarkan oleh Kim Jong-un ketika dirinya memerintah.