Gubernur Sulu Pastikan Tebusan Tak Dibayar Untuk Bebaskan Empat Sandera
Gubernur Sulu, Filipina, memastikan bahwa tidak ada tebusan yang dibayar untuk membebaskan empat sandera WNI Abu Sayyaf
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SULU - Gubernur Sulu, Filipina, memastikan bahwa tidak ada tebusan yang dibayar untuk membebaskan empat sandera WNI Abu Sayyaf.
Bebasnya para sandera WNI yang tersisa itu diketahui setelah empat orang tersebut diantar ke kediaman Gubernur Abdusakur Totoh Tan di Kota Jolo.
Menurutnya, pembebasan empat WNI tersebut terjadi atas negosiasi, bukan pembayaran uang tebusan.
Ia menambahkan, rangkaian negosiasi telah dilakukan oleh kepala Front Liberal Nasional Moro (MNLF), Nur Misuari, untuk membebaskan empat WNI itu.
Ini kedua kalinya Misuari berjasa atas pembebasan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, setelah sebelumnya menangani pembebasan 10 WNI.
"Nur Misuari telah membujuk kelompok Abu Sayyaf untuk membebaskan para ABK tersebut tanpa tebusan," demikian kata Gubernur Tan, dikutip Manila Times.
Ditemani Misuari, istri Misuari, dan mantan jenderal Angkatan Darat Indonesia Kivlan Zein, empat WNI itu lalu diterima Tan di rumahnya.
Informasi ini kontras dengan yang diperoleh media Filipina Inquirer melalui Kepala Kepolisian Jolo Junpikar Sitin.
Sitin mengatakan bahwa yang bernegosiasi adalah kepala hubungan politik MNLF Samsula Adju dan uang tebusan Rp 14 miliar dibayar untuk pembebasan.
Kepolisian Sulu juga mengatakan pada GMA News bahwa empat WNI itu diantar ke rumah Gubernur Tan oleh sejumlah orang yang tak dikenal. (Manila Times/Inquirer/GMA News)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.