Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Taksi dan bus otomatis tanpa sopir diuji coba di Jepang, Kamis (19/5/2016) kemarin.

Alat transportasi umum ini diharapkan dapat dioperasikan pada tahun 2020 saat penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo Jepang.

"Operasi otomatis ini untuk melanjutkan mengembangkan persaingan di dunia, tidak hanya para pembuat mobil utama, tetapi juga melibatkan seperti perusahaan IT dengan tujuan penggunaan praktis, seperti taksi tak berawak atau bus," kata sumber Tribunnews.com di kalangan produsen mobil besar Jepang, Jumat (20/5/2016).

Belum lama ini Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga telah meminta agar target tahun 2020 bisa menjalankan taksi tanpa pengemudi secara otomatis melayani masyarakat.

"Bagus memang tetapi banyak masalah harus dipikirkan mengenai mobil otomatis tanpa pengendara ini dan kaitannya sangat kompleks tidak sesederhana yang mungkin kita pikirkan selama ini," ujar Fumihiko Ike, Chairlam Honda Motor Co.Ltd khusus kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu.

Misalnya mengenai adanya kemungkinan orang iseng membuat macet dengan mengerahkan mobilnya ke jalan-jalan raya, bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi.

Belum lagi terhadap keselamatan pihak ketiga, sejauh mana kecepatan antisipasi terhadap kecelakaan, kalau misalnya tiba-tiba ada orang menyeberang di tengah kecepatan mobil berjalan, dan sebagainya.

"Oleh karena itu pemerintah pasti akan mempertimbangkan berbagai perubahan yang ada seperti untuk mengubah UU Lalu Lintas dan sejenisnya dari yang telah ada, kemungkinan UU Wilayah pula dimunculkan dan sebagainya," katanya.

Di lain pihak uji coba taksi dan bus otomatis tetap dijalankan kemarin di tengah jalan raya yang mendapat pengawasan khusus dari kepolisian agar tidak terjadi kecelakaan dalam uji coba kemarin.