Menlu AS Minta Maaf Atas Pembunuhan Gadis Jepang di Okinawa
Saya merasa marah dan sekaligus kesedihan yang mendalam atas kejadian tersebut
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida mengadakan pembicaraan di telepon serius per telpon kemarin malam (25/5/2016) dengan menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry terkait insiden di Okinawa di mana personil militer Marine AS memperkosa dan membunuh gadis Jepang usia 20 tahun, Rina Shimabukuro.
"Saya merasa marah dan sekaligus kesedihan yang mendalam atas kejadian tersebut. Oleh karena itu kami minta maaf atas kejadian tersebut," papar Kerry kepada Kishida.
Oleh karena itu Kerry berharap dapat diadili di Prefektur Okinawa, dan kepada keluarga korban Kerry menyatakan maaf yang mendalam atas kejadian tersebut.
Kishida pun dengan nada agak tinggi menekankan agar kejadian seperti itu janganlah berulang lagi di masa datang.
"Kami berharap kejadian seperti itu jangan terulang lagi di masa mendatang dan untuk itu perlu kerja sama penuh kedua belah pihak dan penyelidikan polisi, serta mendesak menyeluruh dan mencegah terulangnya hal ini dengan berbagai penegakan serta perbaikan aturan yang mungkin bisa menjauhkan terjadinya hal tersebut terulangf lagi," ujarnya.
Menanggapi kunjungan Presiden Obama ke KTT Ise-shima, menganggap hal itu kesempatan yang sangat baik bagi semua pihak.
"Ini adalah kesempatan sejarah yang sangat penting untuk menghidupkan kembali momentum internasional untuk bisa menjadikan dunia tanpa senjata nuklir," tekannya lebih lanjut.
Demikian pula, katanya, momentum perlucutan senjata nuklir diharapkan akan tumbuh lagi semangat tersebut bagi dunia.