Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketegangan antar geng tidak hanya terjadi di kalangan mafia Jepang (yakuza) dan masyarakat yang ketakutan kena salah tembak, tetapi juga menjadikan polisi siaga satu dan siap mengeluarkan surat penangkapan khususnya bos yakuza.

"Penangkapan Hideyuki Yamamoto (32) tanggal 5 Juni lalu merupakan hal sangat menarik karena dia berbicara semua hal kepada pihak polisi mengenai keterkaitannya dengan bos Yamaguchigumi Shinobu Tsukasa," kata Satoru Takegaki, mantan pimpinan Yamaguchigumi, khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (7/6/2016).

Takegaki melihat apabila semua bukti kuat telah diperoleh polisi dari Yamamoto, terutama apabila pistol yang dipakainya menembak mati Tadashi Takagi (55) orang nomor dua Ikeda gumi, afiliasi dengan Kobe Yamaguchigumi (KY), ditemukan, maka polisi cukup kuat untuk menangkap Tsukasa.

"Diperkirakan tanggal 20 Juni nanti akan ada hal sangat penting terjadi. Apakah kemungkinan penangkapan Tsukasa atau tindakan lain yang akan dilakukan polisi Jepang untuk meredam perang antar geng yang semakin panas saat ini," tambah Takegaki yang meninggalkan dunia yakuza sekitar 10 tahun lalu.

Yang pasti, mulai sekarang keadaan perang antar geng akan semakin menarik untuk diperhatikan dan perang besar antar geng untuk saling bunuh bukan tidak mungkin terjadi.

"Memang situasi bahaya saat ini," katanya.

Semua ini tergantung kesiagaan polisi dan juga perintah yang akan diberikan pimpinan kedua geng kepada bawahannya.

Yang pasti dalam suasana duka kelompok KY saat ini, banyak anak buah kelompok KY merasa marah besar dan siap membunuh siapa pun yang diperintahkan pimpinan KY, akibat Takagi dibunuh Yamamoto, salah satu Hitman yakuza Jepang saat ini.

Inilah karakter yakuza, darah untuk darah, yang pasti akan dilakukan demi kelompoknya sebagai keluarga besar yakuza.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.