AC Jepang Terbaru, Pakai Kamera Mendeteksi Lokasi Panas Dingin Secara Tepat
Teknologi terbaru Hitachi Ltd., setidaknya pertama di Jepang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mungkin dulu tidak terbayang oleh kita. Sebuah pendingin (AC) atau bisa juga berfungsi sebagai pemanas (heater) ternyata saat ini menggunakan kamera.
Teknologi terbaru Hitachi Ltd., setidaknya pertama di Jepang.
"Benar ini yang pertama di Jepang AC pakai kamera untuk mendeteksi lokasi yang tepat bagian yang panas dan dingin atau bagian yang bergerak atau mati," ujar Arino, seorang staf Hitachi Ltd., khusus kepada Tribunnews.com Senin ini (13/6/2016).
Sejak kapan dijual di Jepang AC ini?
Ternyata sejak Oktober tahun lalu, yang berarti barulah delapan bulan, tetapi sudah sangat laris terjual di Jepang dengan harga per unit sekitar 100.000 yen atau sekitar 13 juta rupiah per unit.
Apa keunggulan AC ini?
"Dia mendeteksi semua tempat yang bergerak atau diam, lokasi yang panas atau dingin, dengan menggunakan kameranya, sehingga hanya bagian itu saja yang tersorot terfokus untuk pendingin tersebut. Artinya, mesin dapat berfungsi dengan maksimal dan sangat efisien," katanya.
Teknologi terbaru series-X AC Hitachi ini hanya dijual di Jepang saja, belum tahu apakah akan dijual di luar Jepang atau tidak nantinya.
"Di Jepang dulu di pasarkan sambil melihat hasil penjualan di dalam negeri dan minat semua orang yang menggunakan AC ini. Belum adfa pemikiran untuk dijual ke luar Jepang," ujarnya.
Teknologinya dinamakan Kurashi Kamera 4, karena ada empat keunggulan penggunaan AC ini.
Jadi tidak ada misalnya Kurashi Kamera 1, 2, atau 3.
Keunggulan itu seperti dituliskan di atas, bisa mendeteksi otomatis menggunakan kamera yang ada, daerah mana yang prioritas utama disorot AC sehingga efisien hasilnya.
Kamera itu pun mendeteksi gerak manusia sehingga bisa otomatris mengikuti gerak manusia dalam penyorotan angin AC pendinginnya.
Ibaratnya kamera tersebut seperti mata kamera robot sehingga bisa fleksibel penyorotan pendingin, termasuk pula melewati daerah kosong yang tak perlu disoroti pendingin.
Dengan demikian arus angin pendingin apabila digambarkan bisa terbentuk dalam alur tertentu, tidak hanya asal menyembur ke satu arah dan dalam satu arah itu semuanya terkena.
Namun, tidak demikian.
Misalnya ada yang duduk di depan AC dianggap cukup dingin tetapi yang duduk di belakangnya panas perlu pendingin, maka penyorotan, penyemburan angin AC hanya ke bagian belakang saja, bagian depan yang duduk tidak tersembur angin AC karena dianggap derajat dingin sudah cukup yang bagian depan.
Sistem pengalokasian angin atau arus udara tersebut berdasarkan analisa kamera tersebutlah memang sangat canggih, sehingga AC bekerja sangat efektif.
Kalau tak ada pergerakan, ruangan tak ada manusia maka AC dapat mati sendiri.
Alat AC menjadi seolah seperti robot, memberikan kesejukan berdasarkan analisanya sendiri yang bersumber dari mata kamera yang dimilikinya dapat melihat ke 180 derajat sudut peliputan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.