Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Horor di Orlando, Ponsel Itu Berdering dari Ponsel Mayat-mayat yang Bergelimpangan

Kesaksian serupa dituturkan, disc jockey yang bertugas memandu musik saat itu, Ray Rivera.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Horor di Orlando, Ponsel Itu Berdering dari Ponsel Mayat-mayat yang Bergelimpangan
REPRO BIDIK LAYAR ORLANDO SENTINEL
Lokasi penembakan di kelab malam Pulse, Orlando, AS. 

TRIBUNNEWS.COM, ORLANDO - Keriuhan pesta dengan ingar-bingar musik di kelab malam Pulse di Kota Orlando Amerika Serikat, Minggu (12/6/2016) dinihari, seketika berubah menjadi keriuhan yang menakutkan.

"Mulai dari satu tembakan, lelu terdengar banyak sekali suara tembakan, dor.. dor.. dor," ungkap salah satu saksi mata dalam wawancara video yang dilansir Orlando Sentinel, Senin (13/6/2016).

Kesaksian serupa dituturkan, disc jockey yang bertugas memandu musik saat itu, Ray Rivera.

"Saat sempat mengecilkan suara, kemudian saya nyalakan lagi, tapi saya lalu matikan musik saat suara tembakan semakin menjadi," kata Rivera.

"Keadaan saat itu sangat-sangat kacau, banyak sekali orang yang lalu berlindung di balik tempat saya bekerja. Saat melihat ada kesempatan saya mengajak mereka semua keluar," sambung Rivera.

Seperti yang telah diberitakan, aksi penembakan yang dilakukan seorang diri oleh pemuda berusia 29 tahun, Omar Mateen, menewaskan 50 orang dan menyebabkan 53 lainnya terluka dalam serangan.

Pemandangan yang tak kalah mengerikan adalah ketika para saksi mengaku mendengar suara puluhan handphone dari tubuh para korban yang bergelimangan di lantai saat itu.

Berita Rekomendasi

Ponsel-ponsel itu berdering dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun, tentu, tak ada satu pun dari pemilik ponsel itu yang menjawab panggilan tersebut.

Seperti dilaporan laman VOA, para kerabat dengan terisak memberitahu para wartawan di tempat kejadian, bahwa mereka tidak tahu apakah anggota keluarga mereka hidup atau mati.

Sementara itu, pemilik klub malam Pulse, Barbara Poma, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia terpukul, dan menyebut klubnya adalah sebuah tempat penuh cinta dan diterimanya komunitas gay.

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama pun sudah memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang demi menghormati para korban serangan itu.

Presiden Obama pun menyatakan serangan itu adalah tindakan terorisme. Selanjutnya Biro Penyelidikan Federal (FBI) akan memimpin penyelidikan kasus ini.

Jaksa Agung Loretta Lynch dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson pun membatalkan perjalanan ke Beijing. Awalnya mereka dijadwalkan melakukan pembicaraan keamanan dunia ciber dengan para pejabat di China.

Gubernur Florida Rick Scott menyatakan keadaan darurat di Orange County, lokasi kota Orlando.

Pihak berwenang akan mengumumkan nama-nama korban serangan itu setelah memberitahu keluarga.

Pemandangan yang menyentuh pun terlihat ketika warga Orlando antre panjang mendonasikan darah mereka bagi korban yang terluka dan kini menjalani perawatan di RS.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas