Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Museum di Jepang Gunakan Gas CO2 untuk Memadamkan Kebakaran

Berkunjung ke museum memang menarik, apalagi kalau ke museum Jepang yang selalu dilengkapi penjelasan oleh para petugas museum.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Museum di Jepang Gunakan Gas CO2 untuk Memadamkan Kebakaran
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Museum Sejarah dan Suku Bangsa Perfektur Saitama di Kota Omita, Saitama. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Berkunjung ke museum memang menarik, apalagi kalau ke museum Jepang yang selalu dilengkapi penjelasan oleh para petugas museum.

"Kalau kebakaran di museum sejarah ini yang berisi arsip, kertas dan sebagainya, harus pikirkan kalau terjadi kebakaran, apa yang terbaik untuk memadamkannya," kata seorang petugas Museum Sejarah dan Suku Bangsa Perfektur Saitama di Kota Omiya, Iwatani khusus kepada Tribunnews.com baru-baru ini.

Menurutnya, memang bahan terbaik sebenarnya Halon, tetapi banyak bahan arsip akan jadi rusak nantinya apabila kena Halon tersebut.

"Jadi saat ini kami memiliki antisipasi cara terbaru menggunakan gas CO2 untuk memadamkan kebakaran. Tentu saja setelah semua aman, tak ada manusia, sudah ke luar semua, barulah tombol pemadam kebakaran gas CO2 dilepaskan dan akan memadamkan kebakaran dalam waktu cepat," jelasnya.

Kalau pakai tabung pemadam kebakaran biasa, atau air dan lainnya akan merusak arsip yang ada disimpan di sana. Namun pakai gas CO2 selain kebakaran jadi padam, arsip juga tidak rusak parah dibandingkan menggunakan air atau tabung pemadam kebakaran yang biasa.

Menarik pula di museum tersebut dengan pemasangan perangkap serangga di setiap tepian pintu masuk penempatan arsip.

Berita Rekomendasi

Di dalam alat perangkap itu ada semacam perekat atau lem sehingga apabila serangga, misalnya kecoak, ulat kecil dan sebagainya masuk kedalam itu, jelas akan terperangkat, lengket tak bisa jalan ke luar lagi.

"Kecoa adalah pemakan segala termasuk kertas dan sangat kuat dia bertahan bertahun-tahun dan bisa tidak makan 3 bulan. Kalau ada kesempatan masuk ke dalam pasti akan masuk, termasuk lewat celah-celah yang ada. Itu sebabnya kami pasangkan alat perangkap kecil tersebut di semua pintu masuk tempat penyimpanan arsip sejarah," tambahnya.

Museum ini dibangun tahun 1970 dan mulai beroperasi setahun kemudian. Museum tersebut untuk umum dibuka setiap hari, kecuali Senin. Biaya masuk 300 yen per orang. Anak-anak separuh harga.

Letaknya hanya 5 menit jalan kaki dari Stasiun Omiya Koen, jalur Tobu Noda Line. Alamatnya di Omiyaku, Takahana cho 4-219. Untuk informasi lebih jelas bisa menghubungi telepon ke nomor 048-641-0890.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas