Korban Selamat Nazi: ''Rasa Sakit Itu Tidak Pernah Hilang''
Pengalaman itu seakan hadir kembali dalam sidang yang sudah lama ditunggu-tunggu
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Rasa sakit itu tidak pernah hilang.'
Demikian pernyataan lirih keluar dari seorang korban kekejaman Nazi yang berhasil selamat dari kamp konsentrasi Nazi Jerman.
Adalah Irene Weiss (85), yang hingga kini masih terganggu oleh banyaknya pertanyaan mengenai kisah sebenarnya saat itu di kamp konsentrasi Nazi Jerman (Auschwitz).
Pengalaman itu seakan hadir kembali dalam sidang yang sudah lama ditunggu-tunggu terhadap tentara elite Nazi Reinhold Hanning (94) yang satu-satunya masih hidup hingga kini.
Hanning adalah seorang tentara penjaga di Auschwitz itu ditemukan bersalah karena terlibat membunuh lebih dari 170.000 dan membantu membunuh 1,1 juta orang Yahudi di kamp kematian Nazi.
Weiss, yang sekarang tinggal di Virginia, adalah salah satu dari beberapa korban yang berangkat ke kota kecil Detmold, Jerman, untuk memberikan kesaksian dalam kasus terhadap Reinhold Hanning, yang dijatuhi hukuman pada Jumat (17/6/2016) dengan lima tahun penjara.
Dia divonis bersalah sebagai penjaga kamp konsentrasi Nazi Jerman (Auschwitz) dari Januari 1942-Juni 1944.
Weiss, orang Yahudi, adalah orang ke-13 ketika ia memasuki kamp konsentrasi dari keluarganya saat Hanning menjabat.
"Benar-benar tampak pengalaman itu yang mengerikan".
Weiss yang tengah mengemudi di mobilnya ketika mendengar berita putusan pengadilan diumumkan di radio. Dia mengatakan dia senang pengadilan "melakukan hal yang benar" dalam mengambil putusannya.
"Saya ingin tahu lebih banyak tentang keadaan emosionalnya saat itu. Bagaimana dia merasakan tekanan itu? Saya kira hal ini tidak sebanding dengan pengalaman korban karena kami tidak dapat merasakan seperti yang dia rasakan sekarang di pengadilan."
Hanning berbicara secara singkat menjelang akhir persidangan, yakni ia menyampaikan permintaan maafnya.
"Saya ingin mengatakan bahwa itu mengganggu bahwa aku adalah bagian dari sebuah organisasi kriminal," katanya di pengadilan, menurut AP.
"Aku malu bahwa aku melihat ketidakadilan dan tidak pernah melakukan sesuatu tentang hal itu, dan saya minta maaf atas tindakan saya. Aku sangat, sangat menyesal."
Dia mengatakan hal ini penting untuk berbicara tentang Holocaust untuk mendidik generasi muda, yang akan segera belajar tentang hal itu dari buku-buku sejarah tanpa manfaat dari saksi-saksi hidup.
"Sampai akhir hidupku ini, rasa sakit itu tidak pernah hilang. Karena telah menjadi bagian dari diriku. Ini adalah siapa aku, karena aku dan keluarga terpisah, "Weiss mengatakan.
"Sakit itu tidak ada yang mampu menutup kisah itu dari diriku? Dan itu akan tetap melekat sampai hari aku mati, yang terjadi dengan saya adalah pengalaman yang harus kubawa." (TIME/ctvnews)