Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantah WNI Diculik, KBRI Manila: Ternyata Sindikat Penipuan

Setelah dilacak oleh Polda Kaltim, diketahui nomor tersebut ternyata nomor panggilan dari Bandung.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bantah WNI Diculik, KBRI Manila: Ternyata Sindikat Penipuan
Kontributor Samarinda, Gusti Nara
Istri-istri korban penculikan militan Abu Sayyaf sedang berkumpul menantikan kabar dari suaminya. 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Hasil pengecekan atas kabar WNI diculik Abu Sayyaf ternyata menyatakan ada sindikat penipuan di balik isu palsu itu.

Pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) di Manila, Filipina, membantah kabar soal tujuh WNI yang disandera kelompok teroris asal Filipina itu.

Sempat diberitakan bahwa ada tujuh warga Samarinda, Kalimantan Timur, yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) TB Charles, disandera.

Termasuk di antaranya seorang juru mudi kapal milik PT PP Rusianto Bersaudara itu bernama Ismail.

Kabar penyanderaan didapat dari istri Ismail, Dian Megawati, melalui sambungan telepon pada Rabu (22/6/2016) pukul 11.00 WITA.

Setelah dilacak oleh Polda Kaltim, diketahui nomor tersebut ternyata nomor panggilan dari Bandung.

Penelepon tersebut lalu menghubungi lagi dan memberikan nomor telepon untuk negosiasi soal tebusan, yaitu 021-0000007.

Berita Rekomendasi

"Dicek di Google ternyata itu nomor sindikat penipuan," demikian pernyataan yang diterima Tribunnews dari KBRI Manila.

Melalui sambungan telepon, Mega sempat diminta untuk mencari wartawan, polisi, Pemerintah Indonesia, dan pihak perusahaan kapal.

"Di akhir komunikasi, suami bilang harus disiapkan uang 20 juta ringgit Malaysia sebagai uang tebusan," kata Mega.

Pihak perusahaan juga mengatakan kapal TB Charles masih berlayar menuju Tarakan, namun Mega merasa yang meneleponnya itu sedang berada di daratan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas