Ledakan di Klub Malam Malaysia Bukan Aksi Teror
Turut menjadi peserta nobar itu adalah pemilik klub malam.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia telah menyatakan bahwa ledakan di klub malam Movida, Puchong, Malaysia, bukan aksi teror.
Dikatakan kemungkinan besar motif di balik serangan pada Selasa (28/6/2016) dini hari itu adalah persaingan bisnis atau balas dendam.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Komisaris Kepolisian Selangor Abdul Rahim Jaafar.
"Hasil investigasi awal menyatakan bahwa pelaku melempar sebuah granat tangan ke dalam klub malam itu sebelum meledak," kata Jaafar.
Diberitakan sebelumnya bahwa saat kejadian, kegiatan nonton bareng (nobar) pertandingan Euro 2016 antara Spanyol dan Italia tengah digelar.
Turut menjadi peserta nobar itu adalah pemilik klub malam.
Jaafar menyebutkan bahwa timnya terus melakukan investigasi untuk memastikan apakah persaingan bisnis atau balas dendam menjadi motif serangan.
Kemungkinan apakah seorang individu dalam klub itu menjadi target serangan juga diperhitungkan.
Penyelidikan tengah dilakukan melalui rekaman kamera pengawas yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Dari 20 orang yang berada dalam klub malam itu, sebanyak delapan orang cedera, yang di antaranya adalah empat laki-laki dan empat perempuan.
Para korban cedera langsung dibawa ke Rumah Sakit Serdang dan Rumah Sakit Sunway untuk mendapat perawatan medis. (New Straits Times/CNA)