TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Pelaku bom Turki pada Selasa (28/6/2016) diketahui merupakan warga Rusia dan Asia Tengah.

Menurut pejabat-pejabat Turki, tiga pelaku bom bunuh diri di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, datang dari tiga negara yang berbeda.

Di antaranya adalah warga Rusia, Uzbekistan, dan Kirgizstan.

Kepolisian juga telah mengidentifikasi bahwa satu dari tiga pelaku diketahui bernama Osman Vadinov.

Pria etnis Chechen itu diketahui masuk wilayah Turki menggunakan paspor Rusia sekitar sebulan lalu, melalui Raqqa, Suriah.

Vadinov disebut pernah dicurigai memiliki keterkaitan dengan jaringan jihad di Turki.

Bahkan, Vadinov dicurigai hanya identitas palsu untuk menutupi identitas aslinya sebagai komandan ISIS untuk etnis Chechen, Akhmed Chatayev.

Chatayev selama ini dikenal sebagai orang yang bertugas untuk merekrut dan melatih militan ISIS dari Rusia.

Para pelaku bom Turki disebutkan tiba di Bandara Ataturk menggunakan taksi, sebelum melakukan aksi penembakan dan bom bunuh diri.

PM Turki Binali Yildrim mengatakan bahwa korban tewas dari insiden itu sudah berjumlah 42 orang, yang di antaranya terdapat warga asing.

Investigasi soal siapa pelaku di balik serangan ini difokuskan pada dugaan yang tertuju pada kelompok militan ISIS.

Bandara tersibuk dan terpadat di Turki itu sudah kembali dibuka dan beroperasi secara normal untuk melayani penerbangan domestik dan internasional. (The Guardian/Mirror Online)