Umat Islam Diminta Tidak Terpancing dan Tetap Tenang
Farouk meminta umat muslim tetap tenang dan beribadah seperti biasa
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) Farouk Muhammad berharap umat islam tidak terpancing atas aksi bom bunuh diri yang terjadi di Komplek Masjid Nabawi dan di Jeddah.
Farouk meminta umat muslim tetap tenang dan beribadah seperti biasa.
"Semoga aparat yang berwenang dapat segera mengembalikan situasi damai dan umat Islam di dunia dapat kembali beribadah dengan tenang," tuturnya dalm pernyataannya, Selasa(5/7/2016).
Ia juga menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas peristiwa pemboman yang terjadi di Madinah, Arab Saudi.
Farouk menyesalkan teror bom ini terjadi di salah satu tempat suci Umat Islam dan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Kebiadaban para pelaku teror dengan menyerang tempat yang dimuliakan umat Islam di seluruh dunia ini, apalagi di bulan Ramadhan, menunjukkan bahwa pelakunya tidak memandang Agama dan mengusik nilai-nilai kemanusiaan," kata Farouk.
Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berharap bahwa kejadian tersebut dapat segera ditangani oleh pemerintah Saudi dan tidak menganggu aktivitas umat Islam untuk tetap beribadah di Masjid Nabawi.
Guru Besar PTIK ini juga mengatakan bahwa pemilihan lokasi-lokasi yang dijadikan target juga menunjukkan bahwa siapapun pelakunya yang mereka inginkan adalah kekacauan besar di kawasan.
Karena itu, ia menyerukan umat Islam dan masyarakat dunia untuk tidak terpancing.
Selain itu,Farouk juga menyampaikan bahwa aparat dan masyarakat Indonesia dapat menambah kewaspadaan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di tanah air.
"Semua pihak harus saling mendukung untuk mencegah dan menanggulangi ancaman bagi kemanusiaan ini," imbuhnya.
Sebagaimana diinformasikan oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, sebanyak 4 petugas keamanan tewas saat menghentikan pelaku di lapangan parkir Masjid Nabawi, Senin malam (4/7/2016).
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Peristiwa ini adalah pemboman ketiga yang terjadi di Saudi pada hari tersebut, setelah bom meledak di dekat Kedubes AS di Jeddah dan Qatif, daerah yang dihuni oleh banyak penganut Syi'ah.