PM Jepang Minta Diskusikan Serius Perubahan UUD di Dalam Koalisi Pemerintahan
Dalam pemilu kemarin sebanyak 28 calon legislatif wanita, anggota majelis tinggi terpilih.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang Shinzo Abe minta diskusikan serius perubahan UUD Jepang setelah kemenangan koalisi pemerintahan dalam pemilihan umum (pemilu) majelis tinggi parlemen Jepang ke-24 kemarin (10/7/2016).
"Pertarungan pemilu kemarin memang sangat ketat sekali, tetapi syukurlah koalisi terdiri dari partai liberal (LDP), Komeito dan partai koalisi lain berhasil mengumpulkan jumlah kursi yang cukup banyak," ujar Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga siang ini, Senin (11/7/2016).
Koalisi pemerintahan mendapatkan kursi total 78 kursi (LDP 56, Komeito 14, Partai Inisiatif 7, partai kehidupan 1), sehingga tidak akan bermasalah apabila dilakukan perubahan UUD Jepang.
Namun Abe memintanya untuk mendiskusikan dengan serius hal tersbeut.
"Walaupun koalisi menang, dalam upaya perubahan UUD Jepang, PM Abe meminta agar koalisi mendiskusikan serius dengan baik semua hal terkait amandemen perubahan UUD Jepang," kata Suga.
Dalam pemilu kemarin sebanyak 28 calon legislatif wanita, anggota majelis tinggi terpilih.
Jumlah ini lebih banyak ketimbang pemilu majelis tinggi tahun 2007 yang hanya berjumlah 26 orang wanita.
Jumlah peserta pemilu yang baru pertama kali memberikan suara usia 18 tahun dan 19 tahun sebanyak 2,4 juta suara.
Sementara target LDP sebenarnya menginginkan minimal 57 kursi dalam pemilu majelis tinggi ini, namun kenyataan hanya tercapai 56 kursi saja.