Pemimpin Dunia Peringatkan Erdogan Agar Tak Semena-mena
Erdogan diperingatkan agar tidak mempergunakan kudeta sebagai alasan untuk berbuat kekerasan
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Pemimpin dunia memperingatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan agar tak semena-mena terhadap pelaku kudeta.
Erdogan diperingatkan agar tidak mempergunakan kudeta sebagai alasan untuk berbuat kekerasan terhadap orang-orang yang terlibat kudeta.
Hal itu disuarakan setelah Erdogan mengumumkan bahwa hukuman penalti kemungkinan besar akan dihadapi orang-orang yang terlibat dalam kudeta.
Peringatan banyak datang dari para pemimpin Eropa.
Presiden AS Barack Obama juga mengaku khawatir akan perlakuan buruk yang diterima para pelaku kudeta akibat perbuatannya.
Bahkan, Turki diancam akan gagal bergabung dengan Uni Eropa jika hukuman mati diberlakukan atas pelaku kudeta.
Meski demikian, Erdogan tetap menolak untuk mengecualikan eksekusi mati sebagai hukuman bagi orang-orang yang terlibat dalam kudeta itu.
"Warga Turki berpendapat bahwa para teroris itu semestinya dibunuh saja. Lagipula untuk apa saya memenjarakan dan mengurus mereka?," katanya, Senin (18/7/2016).
"Sebagai Presiden Turki, saya akan tetap menyetujui keputusan apapun yang dihasilkan oleh parlemen (terkait sanksi untuk pelaku kudeta)," katanya.
Lebih dari enam ribu orang, termasuk pejabat-pejabat militer, telah ditangkap atas tuduhan keterlibatan dalam kudeta pada pekan lalu itu.
Atas kudeta yang telah menewaskan sebanyak 265 orang itu, Erdogan mengisyaratkan bahwa ia tampaknya akan memberlakukan kembali hukuman mati.
Padahal, praktik hukuman mati sebelumnya telah dihapuskan dari negara itu sejak 2004 demi bisa bergabung dengan Uni Eropa. (The Guardian/Telegraph)