Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Penembakan, Ali Sonboly Minta Warga Datang ke McDonald's Tawarkan Makanan Gratis

Ali David Sonboly (18) pelaku penembakan Munich yang menewaskan sembilan orang ternyata melakukan riset soal penembakan di internet

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sebelum Penembakan, Ali Sonboly Minta Warga Datang ke McDonald's Tawarkan Makanan Gratis
Telegraf
Ali Sonboly, tersangka pelaku pembantaian di Munich, Jerman, Jumat (22/7/2016) menewaskan 9 orang. 

TRIBUNNEWS.COM, MUNICH - Kepolisian Jerman mengatakan, Ali David Sonboly (18) pelaku penembakan Munich yang menewaskan sembilan orang ternyata melakukan riset soal penembakan di internet.

Polisi mengatakan, Sonboly melakukan riset soal sejumlah kasus penembakan sekolah dan mencoba memancing korbannya dengan tawaran pembagian makanan gratis yang disebarnya lewat media sosial.

Robert Heimberger, seorang penyidik, mengatakan, Sonboly meretas sebuah akun Facebook dan menyebar kabar pembagian makanan gratis di pusat perbelanjaan Olympus.

Kabar yang disebar lewat akun seorang perempuan muda itu, meminta warga datang ke gerai McDonald's pada pukul 16.00 waktu setempat.

"Saya akan beri apapun yang kalian mau, asal jangan terlalu mahal," demikian isi pesan yang disebar Sonboly.

"Nampaknya, pesan itu sudah disiapkan pelaku sebelum disebarkan," kata Heimberger.

Selain itu, Sonboly juga melakukan riset berbagai aksi penembakan massal termasuk pembantaian yang dilakukan Anders Behring Breivik di Norwegia pada 2011.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, sejumlah teman sekolah Sonboly kepada harian The Guardian mengatakan, remaja itu kerap di-bully di sekolah.

Sementara para tetangga menggambarkan Sonboly sebagai sosok pemalu dan pemalas.

"Di sekolah, Ali kerap di-bully dan bukan siswa yang populer," ujar seorang teman sekolahnya.

"Dia selalu terlihat sendirian atau hanya bersama satu atau dua teman, yang jelas dia nampaknya sulit mendapatkan teman," tambah siswa itu.

Sejauh ini, polisi masih mencari berbagai bukti lain dan menegaskan serangan di Munich itu tidak terkait dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau termotivasi dengan gerakan ekstremisme.

Diberitakan sebelumnya, penembakan terjadi di sekitar pusat perbelanjaan paling ramai di Kota Munich, Jerman, Jumat (23/7/2016) petang waktu setempat.

Setidaknya sembilan orang dinyatakan tewas dalam aksi berdarah tersebut.

Dilaporkan CNN.com, penembak awalnya beraksi di gerai makanan McDonald's yang terletak di seberang pusat perbelanjaan Olympia sekitar pukul 17.50.

Aksi penembakan kemudian merambat ke dalam pusat perbelanjaan yang berdekatan dengan stadion tempat penyelenggaraan Olimpiade 1972.

AFP melaporkan setidaknya ada tiga orang yang dilihat saksi mata menembak secara membabi buta di dalam gerai McDonald's yang dipenuhi anak-anak.

Mereka kemudian berjalan keluar tempat makan tersebut sambil terus menembaki semua orang yang berada di jalan sebelum akhirnya memasuki pusat perbelanjaan Olympia.

Sebuah video yang beredar di sosial media menunjukkan seorang pria berpakaian hitam keluar dari McDonald's sambil tetap menembaki siapa saja yang mereka temukan di jalan.

Tak lama setelah informasi ini didapat polisi, seluruh area perbelanjaan pun dikepung. Helikopter terlihat berkeliling di sekitar area penembakan.

Perjalanan kereta di Munich dihentikan dalam upaya pengejaran pelaku.

"Pengejaran terhadap pelaku dilakukan dengan kecepatan tinggi," ujar petugas kepolisian setempat.

"Karena situasi masih belum jelas, kami meminta semua warga di sekitar kota untuk tetap berada di dalam rumah atau mencari tempat perlindungan aman di sekitar mereka. Operasi transportasi publik untuk sementara dihentikan," lanjutnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas