PM Lee MUlai Bahas Calon Pengganti Usai Pingsan di Depan Televisi
"Saya membuat semua orang ketakutan," kata Lee setelah ia kembali ke panggung pada pukul 22.40 waktu Singapura.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA- Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong jatuh pingsan saat menyampaikan pidato dalam perayaan Kemerdekaan Singapura, Minggu (21/8/2016).
Syukurlah, PM Lee kembali ke panggung setelah beristirahat selama satu jam.
Akun Twitter resmi Lee mengatakan dia merasa "goyah" karena terlalu lama berdiri, kepanasan dan dehidrasi. "Jantungnya baik-baik saja dan dia tidak terserang stroke,” demikian cuitan di Twitter resmi.
Tayangan televisi menunjukkan tubuh PM Singapura yang akrab disapa BG Lee itu gemetar, dan dia berpegangan untuk menyanggah tubuhnya.
"Saya membuat semua orang ketakutan," kata Lee setelah ia kembali ke panggung pada pukul 22.40 waktu Singapura. "Saya akan melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh setelah ini,” ujarnya.
Putra sulung pendiri negara kota Singapura Lee Kuan Yew ini, jatuh sakit saat dalam pidatonya dia menyatakan seseorang dari ras apapun bisa menjadi presiden di Singapura.
Ketika ia kembali ke panggung, Lee yang kini berusia 64 tahun berbicara tentang perlunya mempersiapkan penggantinya.
"Tidak ada yang mengubah jadwal atau tekad saya untuk terus melakukan suksesi,” ujar Lee.
“Dalam pemilihan umum mendatang, kami akan memperkuat tim lagi dan segera setelah pemilu, penerus saya harus siap mengambil alih tugas saya.”
Partai berkuasa, People’s Action Party, telah memerintah Singapura sejak kemerdekaan 1965, dan meraih kemenangan dalam pemilihan umum 2015. Pemilu berikutnya dijadwalkan Januari 2021.
Orang yang disebut-sebut media lokal sebagai sosok yang berpotensi menggantikan Lee, yakni Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat, mengalami stroke awal tahun ini.
Namun dia diperkirakan akan bisa melanjutkan tugasnya.
Lee menyebutkan nama Heng saat dia kembali naik ke panggung dan melanjutkan pidatonya yang terhenti setelah dia pingsan. Lee mengatakan, Lawrence Wong akan ditunjuk sebagai menteri kedua untuk membantu Heng.
"Kemajuannya (kesehatan Heng) pesat, dia akan kembali bekerja," kata Lee. Dia menambahkan, Wakil Perdana Menteri Tharman Shanmugaratnam tidak perlu lagi menggantikan Heng dalam menjalankan tugasnya.
Wakil PM Shanmugaratman, menurut penilaian sejumlah pejabat, juga merupakan sosok potensial untuk menggantikan Lee.
Karier Lee dimulai di militer sebelum mengikuti jejak ayahnya masuk ke politik pada tahun 1984.
Awalnya BG Lee menjadi anggota parlemen. Kemudian dia menjadi menteri perdagangan dan industri, menteri keuangan, dan wakil perdana menteri. Sejak 2004, BG Lee memimpin Singapura sebagai PM.
Lee telah dua kali bertahan dari serangan kanker.
Dia didiagnosis mengidap kanker limfoma pada tahun 1992, dan menjalani pengobatan dan kemoterapi dan dinyatakan sembuh. Berikutnya Lee menderita kanker prostat, namun dinyatakan sembuh pada 2015.
Reporter: Mesti Sinaga