Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nelayan Tak Sadar Temuannya Bernilai Triliunan Rupiah, 10 Tahun Hanya Disimpan

Seorang nelayan di Filipina menemukan mutiara raksasa paling besar di dunia.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Nelayan Tak Sadar Temuannya Bernilai Triliunan Rupiah, 10 Tahun Hanya Disimpan
Aileen Cynthia Amurao/SWNS
Permata raksasa yang ditemukan nelayan di Filipina. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang nelayan di Filipina menemukan mutiara raksasa paling besar di dunia.

Ukurannya diperkirakan lima kali lebih besar dari rekor saat ini.

Dilansir Daily Mail, pria yang tidak disebutkan namanya itu menemukan mutiara seberat 34 kilogram sepuluh tahun lalu di pesisir Pulau Palawan, Filipina.

Dia tidak tahu benda itu bernilai mahal, USD 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun.

Sehingga menyimpannya sebagai benda pembawa keberuntungan

Namun kebakaran di kediamannya membuatnya terpaksa beres-beres untuk pindah rumah.

Nelayan itu membawa benda tersebut ke petugas pariwisata lokal.

Berita Rekomendasi

Melihatnya, petugas di Puerto Princesa ini terkesima. Ia memastikan benda itu adalah berasal dari kerang raksasa.

Pulau Palawan
Batu perhiasan itu panjangnya sekitar 2,2 kaki (67 sentimeter) dan lebar satu kaki (30,48 sentimeter).

Ukuran tersebut jauh lebih besar dari permata pemegang rekor saat ini, Pearl of Allah, yang beratnya 6,4 kilogram dan bernilai USD 35 juta.

Petugas pariwisata itu mengatakan ihwal bagaimana nelayan tersebut mendapatkan batu permata itu.


"Saat sedang badai, nelayan ini melemparkan jangkar dan tersangkut sebuah batu," kata Aileen Cynthia Amurao.

"Dia melihat benda itu tersangkut di cangkang dan berenang ke bawah untuk menarik jangka. Ia juga membawa cangkang itu sekaligus. Ini terjadi sekitar 10 tahun lalu dan benda tersebut dibawa pulang." ujar Amurao.

"Dia tidak tahu berapa nilainya dan disimpan di rumah sebagai benda pembawa keberuntungan saja," tambah Amurao.

Menurut Amurao, pihaknya terkejut ketika nelayan itu membawa permata ke tempatnya.

Kini mereka memerlukan bantuan ahli permata dan pihak berwenang untuk memastikan.

"Kami akan menyimpannya di sini, di Filipina, dan saya harap ini bisa menarik wisawatan ke kota ini," sebut Amurao.

Permata itu juga dipertontonkan ke publik.

Saat ini rekor permata terbesar adalah Pearl of Allah, juga dikenal sebagai Pearl of Lao Tze yang juga ditemukan di Palawan pada 1934.

Benda itu dipamerkan di Ripley's Believe It or Not! di New York.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas