Kelola Rumah Bordil Anjing, Pria di Tiongkok Ini Ditelanjangi dan Dipukuli Warga
Para pembela hak-hak hewan meninggalkan seorang pria di jalan dalam kondisi telanjang dan babak belur setelah dituduh mendirikan rumah bordil anjing
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Seorang pria di China, yang dituduh mengelola rumah bordil anjing, ditelanjangi dan dipukul beramai-ramai warga yang marah.
Foto pria itu muncul di People’s Daily, surat kabar resmi partai komunis China yang berkuasa dan disiarkan kembali oleh Daily Express, Selasa (23/8/2016).
Para pembela hak-hak hewan meninggalkan seorang pria di jalan dalam kondisi telanjang dan babak belur setelah dituduh mendirikan rumah bordil anjing di kotanya.
Rekaman mengejutkan tentang kekerasan tersebut disaksikan oleh massa yang mengelilingi korban.
Tidak seorang pun dari mereka menolongnya, selain justru mengeroyoknya.
Gambar tentang pria malang itu sekaligus untuk mengungkapkan bagaimana aktivis penyanyang binatang telah mengadilinya karena melakukan pelecehan terhadap anjing-anjing betina.
Pria itu dituduh telah mengunggah video tentang penyalahgunaan hewan dan telah menawarkannya dalam sebuah grup obrolan Chengdu kesempatan melakukan ‘pelecehan terhadap anjing betina’.
Ketika para aktivis bertemu dengan pria itu, mereka mencopot seluruh pakaiannya hingga telanjang dan memukulnya dengan keras.
Menurut seorang aktivis hak-hak binatang, pria itu diseret ke jalan tapi pemukulan itu dilakukan oleh para tetangganya.
Spanduk yang dibuat oleh juru kampanye hak-hak binatang dalam insiden itu berbunyi, "Penoda anjing betina menyerang secara seksual, tindakan itu melanggar moralitas."
Pria tersangka kemudian dimasukkan ke dalam tahanan pemerinta karena penyalahgunaan hewan dan penyebaran video tentang penyalahgunaan itu untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Belum diketahui pasti, apakah anggota kelompok main hakim sendiri itu ada yang telah didakwa karena melakukan serangan membabi buta terhadap pria tadi.
Menurut situs daring People’s Daily, China, anjing yang menjadi korban pelecehan dan penyalahgunaan itu telah dibawa ke sebuah rumah sakit hewan sebelum disiapkan untuk diadopsi. (Kompas.com/Pascal S Bin Saju)