TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 6,8 pada skala Richter terjadi di Myanmar tengah, merusak kuil-kuil dan pagoda-pagoda berusia ratusan tahun di Myanmar Tengah.

Gempa dengan kekuatan 6,8 SR pada Rabu (24/8/2016) menewaskan setidaknya tiga orang.

Kerusakan parah terutama terjadi di Bagan, sekitar 30 kilometer dari pusat gempa.

Daerah ini merupakan tempat tujuan wisata di mana sekitar 3.000 kuil dan pagoda Buddha berada.

Setidaknya 185 pagoda mengalami kerusakan parah akibat gempa.

Kuil Sulamani yang dibangun di abad ke-12 dan terkenal berkat lukisan dinding muralnya ditutup untuk wisatawan karena dikhawatirkan bisa rubuh dalam gempa susulan.

Gempa telah meruntuhkan puncak kuil tersebut.

Seorang penduduk setempat yang memiliki toko suvenir mengatakan bahwa ketika gempa berlangsung, ia melihat seluruh bangunan kuil berguncang menimbulkan awan debu.

Ia mengatakan para wisatawan di dalam kuil berlarian keluar, berteriak dalam kepanikan.

Menurutnya, penduduk setempat menghormati kuil tersebut dan pemandangan kuil yang runtuh merupakan hal yang sangat menyayat hati.

Tingkat kerusakan yang luas akibat gempa sepertinya akan menjadi tantangan tambahan atas upaya perbaikan dan bantuan warga yang kehidupannya tergantung dari pariwisata.

Paling tidak 66 stupa di Bagan mengalami kerusakan, kata juru bicara departemen arkeologi negara itu kepada BBC.

Kota kuno tersebut adalah pusat wisata populer, dimana terdapat ribuan monumen Buddha. (NHK/BBC)