Khamenei Tuding Arab Bunuh 2.426 Jemaah Haji Pada 2015
Penerus tahta Arab Saudi dan Menteri Dalam Negeri, Muhammad bin Nayef, mengklaim Iran berupaya mempolitisasi ibadah haji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN-- Hubungan Iran dan Arab Saudi kembali memanas setelah Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei menuding Riyadh "membunuh" jemaah haji dalam tragedi Mina tahun 2015.
Khamenei menuding otoritas Arab Saudi "membunuh" jemaah haji dalam insiden panik massal di Mina yang merenggut 2.426 korban jiwa, seperti dilaporkan Deutche Welle, Selasa (6/9/2016).
“Pemerintah Arab Saudi mengurung korban luka dalam sebuah kontainer bersama jenazah,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan di situs pribadinya.
“Bukan memberikan bantuan medis atau setidaknya mengurangi rasa dahaga mereka. Mereka (otoritas) membunuh para jemaah," tulis Khamenei.
Pemimpin Spritual Iran itu mengecam Arab Saudi yang dinilainya "enggan meminta maaf, terlebih tanpa malu menolak pembentukan komite pencari fakta internasional."
Ia juga mendesak agar umat Muslim "berpikir ulang tentang manajemen dua kota suci dan penyelenggaran haji."
Penerus tahta Arab Saudi dan Menteri Dalam Negeri, Muhammad bin Nayef, mengklaim Iran berupaya mempolitisasi ibadah haji.
Sementara pejabat tinggi Arab Saudi di Riyadh menyebut tudingan Khemenei merefleksikan rendahnya moral Teheran.
"Tudingan itu tidak cuma tanpa bukti, tapi juga dibuat untuk propaganda mereka yang tidak etis," kata Abdul Mohsen Alyas, Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi di Riyadh.
"Arab Saudi siap melayani jemaah haji dan menjamin keselamatan dan kenyamanan mereka," tuturnya.
Sejak tragedi yang juga merenggut 464 jemaah haji Iran itu, pemerintah di Teheran memutuskan untuk membekukan layanan haji untuk warganya tahun ini.
Iran menuding Riyadh sengaja menyabotase perundingan di awal tahun seputar keselamatan jemaah haji.
Khamenei juga menyalahkan Arab Saudi dalam insiden jatuhnya sebuah menara bangunan di Mekkah yang menewaskan 111 orang.
"Mereka yang merendahkan haji sebagai wisata reiligius dan mencoba menutupi permusuhan dan kebengisan terhadap penduduk Iran dengan dalih ‘politisasi haji’ sendirinya adalah setan kecil yang takut melanggar kepentingan iblis besar, Amerika Serikat," katanya.
Belum ada komentar terbaru dari Riyadh terkait tudingan dari Khamenei itu.