TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Angin topan Megi yang melanda Taiwan, Selasa (27/9/2016), menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 160 orang.

Topan Megi disertai hujan deras menyelimuti pulau di Pantai Timur itu.

Pihak berwenang telah menaikkan tingkat kewaspadaan akan bencana karena sangat rentan terhadap tanah longsor dan banjir.

Demikian pernyataan Direktur Jenderal Badan Nasional Kebakaran Taiwan Chen Wen-lung.

Disebutkan sebanyak 167 luka-luka, delapan turis Jepang yang terluka di bus wisata yang terbalik di Taiwan tengah.

Empat orang meninggal dunia terjadi atas kecelakaan truk, kata Lee Wei-sen, juru bicara untuk pusat operasi darurat Taiwan tengah.

Banyak korban luka karena terkena benda-benda yang jatuh akibat tiupan angin topan.

Topan Megi itu membawa angin berkecepatan 155 kilometer per jam dengan embusan hingga 191 kilometer per jam dalam radius 250 kilometer di Selatan dan Timur pegunungan.

"Masalahnya curah hujan akan semakin parah ketika badai terjadi," kata Lee.

"Kami akan pantau terus curah hujan apakah akan memiliki dampak yang besar. Hanya Kabar baiknya adalah bahwa itu bergerak cepat di Taiwan."

"Lebih dari 8.000 orang telah dievakuasi, sebagian besar dari daerah pegunungan yang memiliki risiko tanah longsor dan banjir.

Sekitar 2.800 pergi telah berada di penampungan," kata Chen.

Lebih dari 2 juta rumah tangga kehilangan kediamannya.

Lebih dari 121 penerbangan tertunda dan 253 dibatalkan di Bandar Udara Internasional Taoyuan Taiwan.

Selain juga tujuh penerbangan dipindahkan ke Bandara lainnya.

Pihak berwenang juga telah menutup sekolah, kantor, dan sebagian besar sistem kereta api Taiwan. (AP).