Calon Raja Thailand Punya Tato Besar di Lengan, Hanya Pakai Singlet di Bandara
Seorang pria paruh baya tertangkap kamera hanya mengenakan kaos singlet warna putih dengan tato besar di lengan kanannya sambil menggendong anjing
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria paruh baya tertangkap kamera hanya mengenakan kaos singlet warna putih dengan tato besar di lengan kanannya sambil menggendong anjing pudel sedang berdiri bersama pasangannya.
Foto tersebut konon merupakan calon pewaris tahta kerajaan Thailand yakni Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn seperti yang dilansir surat kabar tabloit Jerman, Bild pada bulan Juli kemarin.
Foto terebut menjadi viral di dunia maya, hingga menjadi pokok pembicaraan dan bahan perdebatan.
Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn punya tato besar di lengan kanan dan hanya memakai kaos singlet saat berada di Bandara
Maha Vajiralongkorn kini sudah hampir pasti menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej, 88 yang telah dinyatakan meninggal dunia, Kamis (13/10/2016) kemarin.
Tabloid Jerman dan jurnalis Andrew MacGregor Marshall klaim foto tersebut merupakan putra mahkota Maha Vajiralongkorn saat di bandara Munich, Jerman
Foto itu juga sempat diposting oleh seorang kritikus Thailand yang juga seorang jurnalis yakni Andrew MacGregor Marshall. Di dalam akunnya dia kemudian menulis:
"Tabloid Jerman telah mempublikasi foto aneh Putra Mahkota Vajiralongkorn di Munich Airport, mengenakan T-shirt kecil dan dengan tato yang luas. Bersamanya istri mudanya Suthida Vajiralongkorn alias Nui dan pudel (anjing) putih."
Kontan saja, postingan tersebut membuat kerajaan negeri gajah putih itu marah. Polisi langsung menahan Noppawan 'Ploy' Bunluesilp istri Marshall yang masih berada di Thailand.
Namun tidak menemukan Marshall karena saat penangkapan berada di luar negeri.
Dalam undang-undang Thailand menerbitkan sesuatu yang tidak pantas atau menghina keluarga kerajaan berdasarkan hukum Thailand yang cukup ketat 'lese majeste' adalah satu tindakan kriminal dan bisa dikenakan penjara sampai 15 tahun.
"Jika polisi Thailand percaya bahwa saya telah melanggar hukum, mereka harus mengekstradisi saya ke Thailand melalui tantangan hukum internasional yang sah. Melecehkan dan menawan seorang wanita karena menikah sengan saya tidak bisa saya terimah," kata Marshall seperti yang dilansir Daily Mail.
Perkembangan ini membuat warga Thailand was-was atas masa depan Thailand di tangan sang putra mahkota yang kontroversial itu, sembari berduka atas kematian raja terdahulu mereka.