Presiden Korea Selatan Bantah Terlibat Ritual Perdukunan
Dia juga membantah tuduhan sensasional bahwa dia terlibat dalam ritual sekte atau perdukunan dengan keluarga Choi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KORSEL - Sebuah penyelidikan terkait skema jual beli pengaruh bernilai jutaan dolar, yang diduga dilakukan oleh teman lama presiden, Choi Soon-sil, telah menghancurkan citra politik Presiden Korea Selatan Park Geun-hye sebagai pemimpin yang tidak korupsi.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye yang sedang bermasalah meminta maaf untuk kedua kalinya dalam pidato hari Jumat (4/11/2016), dalam upaya membendung meningkatnya tekanan agar dia mengundurkan diri karena skandal korupsi yang telah melumpuhkan pemerintahannya.
"Saya merasakan penyesalan terdalam dan meminta maaf kepada rakyat Korea yang mempercayakan saya di posisi kepresidenan ini," kata Park. Dia juga menambahkan bahwa hatinya hancur karena membuat rakyat Korea sangat sedih.
Sebuah penyelidikan terkait skema jual beli pengaruh bernilai jutaan dolar, yang diduga dilakukan oleh teman lama presiden, Choi Soon-sil, telah menghancurkan citra politik Park sebagai pemimpin yang tidak korupsi.
Sejumlah ajudannya telah mengundurkan diri untuk menghadapi kemungkinan dakwaan kriminal.
Situasi ini membuatnya semakin terisolasi dan tak berdaya.
Pada hari Jumat, Park mengatakan dia telah berusaha menghindari konflik kepentingan dalam pemerintahannya, bahkan dengan memisahkan diri dari keluarganya, tapi dia salah dalam menaruh kepercayaan pada Choi, yang mungkin menggunakan persahabatan mereka untuk keuntungan pribadi, dan sebagai penasihat dekat yang mungkin juga telah terlibat dalam tindakan ilegal tanpa sepengetahuan atau persetujuannya.
Dia juga membantah tuduhan sensasional bahwa dia terlibat dalam ritual sekte atau perdukunan dengan keluarga Choi. [as].
Sumber: VOA Indonesia