Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warren Buffett Ikut Tenangkan Rakyat AS, Minta Warga Hargai Hasil Pilpres

“Saya mendukung siapapun presiden AS. Sangat penting bahwa warga AS bersatu di belakang presiden"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warren Buffett Ikut Tenangkan Rakyat AS, Minta Warga Hargai Hasil Pilpres
AP
Miliarder Warren Buffet. 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK- Miliarder Warren Buffett meminta semua pihak menghargai hasil pemilihan presiden (pilres) Amerika Serikat.

Menurut salah satu orang terkaya di dunia tersebut, dirinya menghargai siapapun yang menjadi Presiden AS.

“Saya mendukung siapapun presiden AS. Sangat penting bahwa warga AS bersatu di belakang presiden,” kata Buffett dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari CNN Money, Sabtu (12/11/2016).

Menurut Buffett, ini bukan berarti warga AS tidak bisa melontarkan kritik atas presiden AS atau tidak bisa tidak setuju dengan apa yang dilakukan sang presiden.

Buffett mengungkapkan, AS haruslah bersatu.

“Ia (presiden AS) membutuhkan rasa hormat dari semua orang,” jelas Buffett.

Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang diungkapkan Buffett pada rapat pemegang saham Berkshire Hathaway sebelum annual meeting di Omaha, Nebraska, pada bulan April 2016 lalu.

Berita Rekomendasi

Kala itu, seorang investor bertanya apakah Buffett merasa cemas tentang kinerja bisnisnya di bawah kepemimpinan presiden terpilih Donald Trump.

Menjawab pertanyaan itu, Buffett menyatakan hal itu bukan masalah utama.

Sontak tawa para investor dan hadirin pun pecah.

Namun, kali ini Buffett melontarkan komentar yang lebih lunak, meskipun ia masih berpikir bahwa Hillary Clinton dari Partai Demokrat adalah kandidat yang lebih baik.

“Anda harus memilih di antara dua orang dan saya memilih Hillary. Temperamen dia adalah alasan nomor satu saya memilih dan mendukung dia. Saya belum berbicara dengan dia sejak pemilu,” ungkap Trump.

Buffett mengaku mengerti mengapa Trump menang pilpres.

Banyak warga AS merasa kesal dengan jurang perbedaan kekayaan yang ada di Negeri paman Sam tersebut, namun Buffett sendiri merasa skeptis terkait beberapa klaim Trump bahwa ia bisa dengan cepat membuat ekonomi tumbuh.

“Tidak ada seorang pun yang bisa menumbuhkan ekonomi 4 persen. Penghitungan matematikanya terlalu luar biasa,” ungkap Buffett, mengacu pada janji kampanye Trump.

Namun Buffett berpikir pertumbuhan ekonomi 2 persen secara tahunan akan menggiring pada pertumbuhan upah dan perolehan di pasar saham.

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Sumber: CNN Money

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas