Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profesi Baru, Berburu Muntahan Ikan Paus Sperma, Harganya Miliaran Rupiah

Impian Khalid Al Sinani sebagai seorang nelayan di Oman adalah menemukan muntahan ikan paus sperma. Ya, muntahan!

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Profesi Baru, Berburu Muntahan Ikan Paus Sperma, Harganya Miliaran Rupiah
Youtube
Nelayan ini menemukan muntahan paus sperma senilai Rp33,7 miliar. 

"Bukan sembarang muntahan sebab muntahan paus sperma ini sangat dibutuhkan industri parfum."

TRIBUNNEWS.COM - Impian Khalid Al Sinani sebagai seorang nelayan di Oman adalah menemukan muntahan ikan paus sperma. Ya, muntahan!

Impian itu terlaksana 20 tahun kemudian.

Muntahan ikan paus sperma memang banyak dicari orang.

Oleh industri parfum, muntahan yang dikenal dengan nama ambergis ini bisa memberikan reaksi kimia yang membuat wangi parfum bertahan lama.

Dan Khalid Al Sinani menemukan muntahan seberat 60 kg ketika memeriksa jalanya di luar Pantai Qurayat, Oman.

Menurut perkiraan seorang pakar, muntahan yang ditemukan Khalid itu bisa dijual dengan harga lebih dari Rp 33,7 miliar!

Berita Rekomendasi

"Saya dalam pelayaran pulang, lalu mencium bau sangat busuk tidak jauh dari kapal saya. Saat memeriksanya, ada onggokan besar terapung di air," ujar Khalid.

Ketika ditarik menggunakan tali, ternyata muntahan itu beratnya lebih dari 60 kilogram.

Menurut sejumlah media si sana, Khalid kini bersiap berhenti menjadi nelayan dan menjalani hidup mewah.

"Padahal kapal saya hanya enam meter panjangnya,” kata Khalid kepada media setempat.

Ambergris terbentuk dalam usus Ikan Paus Sperma untuk melindungi sistem pencernaannya dari benda tajam yang ditelannya ketika makan.


Pada momen tertentu, ambergris ini kemudian dimuntahkan dan akan terapung di laut atau dibawa ombak ke pantai.

Bahan berwarna abu-abu seperti lilin itu oleh pelaut diberi nama "emas terapung" karena harganya mahal dan langka'.

"Impian saya menjadi kenyataan. Saya menanti momen ini sejak 20 tahun lalu saat pertama menjadi nelayan bersama ayah saya,” katanya.

Sumber : mail online

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas