Dua Warga Inggris Danai Teror di Belgia
Pria berusia 31 tahun itu juga dicari oleh otoritas keamanan Paris karena dia juga tertangkap kamera pengawas saat bersama Salah Abdeslam
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LONDON -- Dua warga Birmingham, Inggris, diketahui telah mendanai serangan teror terkoordinasi yang menewaskan 32 orang di Brussels, Belgia, Maret 2016.
Fakta itu terungkap dalam sidang di Kingston Crown Court, Inggris, seperti dilaporkan harian The Independent, Jumat (25/11/2016). Sidang berlangsung pada Kamis (24/11/2016).
Jaksa menebutkan, terdakwa Zakaria Boufassil dan Mohammed Ali Ahmed memberikan ‘sejumlah poundsterling’ kepada Mohamed Abrini untuk kegiatan teror antara 1 Juni 2014 dan 16 April 2016.
Seorang tersangka lagi, pemilik rekening di mana uang bantuan itu ditarik, justru sebagai penerima tunjangan tetap dari pemerintah Inggris.
Pelaku teror bom Brussles, Mohamed Abrini, didakwa menerima 3.000 poundsterling atau Rp 50,7 juta dari Boufassil dan Ahmed di sebuah hutan di Birmingham untuk mendukung kegiatan teror.
Abrini, yang juga dicari oleh otoritas keamanan Perancis terkait serangan teror Paris pada November 2015, menerima uang dari Birmingham selama ia mengunjungi Inggris antara 9 Juli dan 16 Juli 2015.
Abrini dikenal sebagai “pria bertopi” ketika terekam kamera pengawas saat sedang berjalan bersama dua pelaku bom bunuh diri di Bandara Zaventem dan stasiun Metro di Brussels, 22 Maret 2016.
Pria berusia 31 tahun itu juga dicari oleh otoritas keamanan Paris karena dia juga tertangkap kamera pengawas saat bersama Salah Abdeslam, salah satu pelaku teror Paris.
Aksi teror di Paris terjadi pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang. Sejak itu Perancis terus diguncang teror sehingga status daruratnya hingga kini belum juga dicabut.
Uang ditarik dari rekening atas nama Anwar Haddouchi, yang menetap di Birmingham dan ia menerima uang tunjangan dari pemerintah sebelum pergi bergabung dengan ISIS di Suriah.
Jaksa Birmingham, Max Hill QC, mengungkapkan hal itu di pengadilan. Ia mengatakan, rekening Haddouchi masih menerima tunjangan meski telah pergi ke Suriah pada musim panas 2014.
Boufassil telah menolak tuduhan sementara Ahmed telah mengakui kesalahannya atas tuduhan yang sama pada 8 November, kata hakim.
Hill mengatakan, bukti percakapan telekomunikasi menunjukkan ada "kecocokan" dengan komunikasi tiga pria di dekat Small Heath Park, Birmingham tahun lalu.
Percakapan itu terkait "pertemuan pendahuluan sebelum penyerahan uang tunai” yang dilakukan pada petang berikutnya di dekat sebuah hutan.