Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejak Trump Terpilih Muslim Minoritas di Utah Sering Diteror, Ini yang Dilakukan Pengacara Setempat

- Sekelompok pengacara di Utah, Amerika Serikat, Selasa (29/11/2016), mengumumkan akan memberikan bantuan hukum cuma-cuma

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sejak Trump Terpilih Muslim Minoritas di Utah Sering Diteror, Ini yang Dilakukan Pengacara Setempat
AFP/Kena Betancur

TRIBUNNEWS.COM, SALT LAKE CITY -- Sekelompok pengacara di Utah, Amerika Serikat, Selasa (29/11/2016), mengumumkan akan memberikan bantuan hukum cuma-cuma kepada para pengungsi Muslim di wilayah itu.

Hal itu karena kelompok pendatang dan minoritas itu sering diganggu dan hidup dalam ketakutan sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS menggantikan Barack Obama.

Liga Keadilan bagi Pengungsi di Utah adalah kelompok non-partisan yang terdiri dari pengacara dengan berbagai latar belakang agama berbeda.

Kelompok pengacara itu memiliki 50 anggota yang siap mewakili dan membantu para pengungsi Muslim itu secara gratis, seperti disampaikan pendirinya, James McConkie.

Kelompok pengacara itu dibentuk ketika pemimpin warga Muslim di Utah mengatakan terdapat peningkatan gangguan terhadap warga setelah Trump terpilih.

Contoh paling baru adalah seorang anak perempuan yang dirundung (di-bully) di sekolahnya karena ia mengenakan hijab.

Seorang laki-laki yang meneriakkan kata-kata makian kepada seorang perempuan dan menyuruhnya kembali ke negara asalnya, kata Noor ul-Hasan, seorang pemimpin kelompok Muslim itu.

BERITA REKOMENDASI

Di negara bagian Utah terdapat lebih dari 40.000 pengungsi Muslim. Pembentukan kelompok pengacara itu sangat disambut oleh masyarakat, kata Hasan.

Banyak penduduk Utah merasa simpati terhadap para pengungsi itu, karena Utah didirikan oleh orang-orang Mormon yang mencari tempat yang aman untuk tinggal.

Orang-orang Mormon menjalankan kepercayaan mereka tanpa gangguan, kata pengacara Brad Parker, salah seorang pendiri kelompok pengacara itu.

Gubernur Utah, Gary Herbert, mengatakan sangat prihatin tentang kemungkinan usul diberlakukannya regstrasi bagi para pengungsi itu, seperti yang pernah diumumkan oleh Presiden AS terpilih Donald Trump.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas