Sejarawan Ini Memprediksi Donald Trump Jadi Presiden AS, Tapi Kini Memprediksi Bakal Dimakzulkan
Seorang sejarawan yang pernah meramalkan Donald Trump memenangkan Pemilu Presiden AS 2016, kini mengeluarkan ramalan baru bahwa Trump akan dimakzulkan
Editor: Sugiyarto
Ini menimbulkan kekhawatiran pelanggaran HAM telah ditukar dengan keuntungan bisnis dan ini akan menjadi karakter utama kepresidenan Trump.
Di Filipina, belum lama ini pemerintah setempat mengangkat pengusaha terkenal sebagai mitra bisnis Trump, Jose Antonio, sebagai duta besar Filipina untuk AS.
Filipina dikritik oleh Presiden Barack Obama karena catatan HAM selama perang melawan penjahat narkoba yang brutal.
Filipina juga bergerak menjauhi AS dengan mendekat ke China.
Keraguan kemudian muncul dari para pengamat bahwa bentuk hubungan luar negeri seperti apa yang akan dipraktikkan antara pemerintahan Trump dan seorang mitra bisnisnya yang paling aktif itu, untuk wilayah sesensitif Asia Tenggara.
Ferguson menyatakan Trump tidak berkewajiban menyerahkan kendali kerajaan bisnisnya dan anjuran kepada dia untuk melakukan itu pun tak akan kuat, sekalipun Trump tidak sepenuhnya menyerahkan kendali perusahaanya kepada keluarga dia seperti dia ikrarkan.
Ferguson meneruskan "pengusaha umumnya sangat buruk dalam berpolitik", khususnya karena betapa mudahnya mengumpulkan pajak ketimbang menghasilkan keuntungan dari bisnis.
"Di masa kita oligarki begitu melekat dengan kehidupan orang biasa yang akhirnya tersingkirkan. Di Amerika itu artinya pemakzulan. Demokrat hanya perlu waktu dua tahun untuk menyusun strategi bagaimana menguasai kembali Kongres," tulis Ferguson.
"Jika Demokrat berhasil dengan ini, hari-hari Trump sebagai presiden ini akan tinggal sebentar," tutup Ferguson dalam laman The Independent. (ANTARA)