Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ISIS Klaim Jadi Dalang Serangan Malam Tahun Baru di Klub Malam Istanbul

"Dalam operasi berlanjut ISIS yang dilakukan untuk menumpas kaum kafir di Turki, seorang militan kami menyerang sebuah klub malam,"

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
zoom-in ISIS Klaim Jadi Dalang Serangan Malam Tahun Baru di Klub Malam Istanbul
(The Guardian/AFP/Getty Images/Yasin Akgul)
Bunga dan lilin yang diletakkan di depan klub malam Reina, di Istanbul, Turki, untuk mengenang korban penembakan malam tahun baru, Sabtu (31/12/2016). (The Guardian/AFP/Getty Images/Yasin Akgul) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Kelompok militan ISIS mengklaim diri sebagai dalang serangan teror di sebuah klub malam Turki, Senin (2/1/2017).

Sebanyak 39 orang tewas akibat aksi penembakan di Reina, sebuah klub malam di Istanbul, Turki, Sabtu (31/12/2016).

Pelaku menembak secara acak dan membuat sekitar 600 orang di dalam klub malam tersebut panik dan menyelamatkan diri.

Banyak dari yang tewas adalah warga negara asing (WNA) yang sedang merayakan malam tahun baru di klub malam tersebut.

Di tengah upaya pencarian pelaku penembakan oleh kepolisian Turki, ISIS mengaku seorang militannya menjadi dalang serangan tersebut.

"Dalam operasi berlanjut ISIS yang dilakukan untuk menumpas kaum kafir di Turki, seorang militan kami menyerang sebuah klub malam," demikian pernyataan kelompok militan itu.

Berita Rekomendasi

"Klub malam itu terkenal sebagai destinasi umat Nasrani untuk merayakan liburan murtad mereka," tambah pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah Turki telah meyakini bahwa pelaku penyerangan di Reina terkait dengan kelompok ISIS.

Diduga pelaku yang masih buron itu merupakan simpatisan ISIS dari Kyrgyzstan atau Uzbekistan dan masih satu kelompok dengan pelaku serangan teror di Bandara Ataturk pada 28 Juni 2016 lalu.

Sedangkan, menurut hasil identifikasi, korban meninggal dunia kebanyakan merupakan WNA asal negara-negara Arab.

Sebanyak 12 orang di antaranya merupakan warga Turki dan tujuh orang dari Arab Saudi.

Sisanya adalah warga asal Lebanon, Irak, Tunisia, Maroko, Yordania, India, Kuwait, Kanada, Israel, Suriah, dan Rusia. (Aljazeera/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas