Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Teror Truk di Berlin, Aparat Keamanan Jerman Tahan Warga Tunisia

Kelompok radikal Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan di Berlin

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Buntut Teror Truk di Berlin, Aparat Keamanan Jerman Tahan Warga Tunisia
Capture Youtube
Ibu Kota Jerman, Berlin, jadi sasaran penyerangan. 12 orang tewas dan 48 lainnya terluka, ketika sebuah truk besar menabrak deretan kios pasar natal di Breitscheidplatz, salah satu jalan paling ramai di Berlin. 

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kepolisian Jerman telah menahan seorang pria berkewarganegaraan Tunisia terkait kemungkinan ia memiliki hubungan dengan pelaku serangan truk di Berlin.

Juru bicara kejaksaan federal Jerman mengungkapkan hal itu pada Rabu (4/1/2016). Serangan truk dimaksud terjadi pada sebuah bazar Natal di Berlin yang menewaskan 12 orang pada 19 Desember 2016.

Kepolisian pada Selasa (3/1/2016) petang menggeledah tempat tinggal pria tersebut, yang dikenal dengan nama Bilel A, sebagaimana dilaporkanReuters, Rabu (4/1/2016)

Bilel diketahui pernah makan malam bersama Anis Amri satu hari sebelum Amri menubrukkan truk yang dikendarainya ke pasar Natal, kata sang juru bicara, Frauke Koehler.

"Sosok yang terhubung ini adalah seorang warga Tunisia berumur 26 tahun. Kami sedang menyelidiki kemungkinan pria ini terkait penyerangan," katanya kepada para wartawan.

Amri, juga warga Tunisia, berusia 24 tahun dan gagal mendapat suaka, tewas saat baku tembak dengan polisi Italia pada 23 Desember setelah ia kabur dari Jerman dan melakukan perjalanan melalui Belanda, Belgia, dan Perancis.

Kelompok radikal Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan di Berlin tersebut.

Berita Rekomendasi

Koehler mengatakan, berdasarkan penyelidikan, Amri bertemu dengan rekan Tunisianya itu di sebuah restoran di Berlin pusat pada malam sebelum serangan dan keduanya "berbicara dengan berapi-api".

"(Pembicaraan) tersebut memicu kecurigaan kami bahwa tersangka ini, yaitu si warga Tunisia berusia 26 tahun tadi, kemungkinan terlibat dalam aksi (serangan), atau setidaknya mengetahui rencana Amri untuk melakukan penyerangan," ujarnya.

Kohler mengatakan, saat ini tidak ada bukti cukup kuat untuk mengeluarkan tuduhan bahwa pria tersebut memiliki peranan dalam pembantaian di pasar Natal, walaupun sebelumnya ia diselidiki atas kecurigaan bahwa ia berencana melakukan kekerasan.

Alat komunikasi

Para petugas sedang menyelidiki alat-alat komunikasi yang disita dalam penggerebekan di tempat tinggal pria tersebut di sebuah pusat penampungan pengungsi di Berlin

Alat komunikasi juga disita saat penggeledahan kedua pada malam yang sama di sebuah aparteman seorang pria lainnya yang memiliki kontak dengan Amri.

Dalam pernyataan terpisah, kantor kejakaan negara Berlin mengatakan pihaknya telah menahan Bilel pada Selasa (3/1/2017) atas kecurigaan melakukan penipuan terkait tunjangan sosial di tiga kota Jerman.

Juru bicara kantor kejaksaan Berlin mengatakan Bilel A menggunakan setidaknya dua nama samaran, yaitu Ahmad H dan Abu M, serta mengaku-aku sebagai warga negara Mesir.

Bilel diyakini tiba di Jerman pada 2014 atau mungkin sebelumnya.

Koehler mengatakan Amri melihat ke arah kamera pengawas di sebuah stasiun kereta bawah tanah di dekat kebun binatang Berlin tak lama setelah serangan pasar Natal terjadi.

Masih menurut Koehler, Amri juga mengacungkan jari telunjuknya, isyarat yang kadang-kadang terlihat dalam video-video propaganda ISIS.

Koehler mengungkapkan hasil pemeriksaan forensik yang menunjukkan bahwa supir Polandia yang truknya dibajak Amri tewas ditembak di kursi penumpang kendaraan itu.

Senjata yang digunakan Amri merupakan senjata yang ditemukan di samping jenazahnya oleh polisi di Milan, Italia, tambahnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas