Norwegia Hapus Frekuensi Radio FM
Menurut pemerintah setempat, proses penutupan jaringan FM ditargetkan selesai pada akhir 2017.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Norwegia akan menjadi negara pertama di dunia yang menghapus jaringan radio FM.
Stasiun FM tidak akan lagi mengudara di negara ini mulai pekan depan.
Menurut pemerintah setempat, proses penutupan jaringan FM ditargetkan selesai pada akhir 2017.
Saat ini, negara-negara Nordik mengubah penggunaan jaringan radio dari sebelumnya FM menjadi radio digital yang dinamakan DAB.
Hal ini dikarenakan radio digital menawarkan lebih banyak channel, kualitas audio yang lebih baik, dan lebih hemat bagi pengelola radio.
"Alasan utama mengapa Norwegia yang pertama adalah karena landscape Norwegia memiliki landasan yang dalam, pegunungan tinggi dan masyarakat yang tersebar" sebut pernuataan resmi Pemerintyah Norwegia.
"Dengan menggunakan jaringan FM, biaya yang dikeluarkan operator lebih mahal di Norwegia dibanding negara lain," imbuh pernyataan resmi tersebut.
Pemerintah memperkirakan, stasiun radio akan menghemat lebih dari 200 juta kroner (US$ 23,5 juta) per tahun jika mereka melepas jaringan FM.
Dengan demikian, mereka bisa melakukan investasi lebih jauh di konten radio.
Pemerintah Norwegia mengestimasi, tidak ada dampak langsung terhadap tenaga kerja dalam negeri dengan adanya perpindahan ini.
Meski demikian, pemerintah masih memperbolehkan sejumlah stasiun radio lokal untuk tetap melanjutkan penggunaan frekuensi FM.
Di sisi lain, kebijakan ini juga menuai kritik. Banyak yang menilai, adanya perpindahan dari analog ke digital akan menyebabkan 2 juta unit mobil tidak dapat mengakses radio.
Asosiasi radio lokal Norwegia, Norsk Lokalradioforbund, juga mengingatkan bahwa biaya membeli radio baru akan memukul konsumen.
Harian tabloid Dagbladet mengatakan, dua per tiga dari responden yang disurvei beberapa waktu lalu menentang perpindahan paksa dari FM ke digital.
Sumber : CNN Money