Menlu: Lebih dari 150 Serangan Teroris Terjadi pada 2016
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan ancaman terhadap stabilitas dan keamanan dunia tidak menyurut meskipun tahun 2016 baru saja berakhir.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan ancaman terhadap stabilitas dan keamanan dunia tidak menyurut meskipun tahun 2016 baru saja berakhir.
Demikian pula ancaman terorisme di dunia masih terus berlangsung.
Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia, konflik yang selalu berakibat pada tragedi kemanusiaan.
Tidak terhitung berapa banyak jumlah orang meninggal karena konflik di Suriah, Yemen, Irak, Afghanistan, Sudan, Mali dan Republik Afrika Tengah.
Baca: Menlu Retno Bicara Sengketa Laut China Selatan
Tidak terbilang, berapa banyak orang yang harus meninggalkan negaranya karena konflik dan influx pengungsi masih terus terjadi.
Tidak terbilang, berapa banyak orang yang kehilangan masa depannya karena konflik.
Konflik-konflik ini juga menciptakan trauma psikologis, termasuk kepada anak-anak. Anak-anak tumpuan harapan masa depan dunia.
Selain konflik, kata Menlu, ancaman terorisme masih terus berlangsung.
"Lebih dari 150 serangan teroris terjadi di berbagai belahan dunia di tahun 2016," ujar Retno saat pemaparan di acara Pernyataan Pers Tahunan Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (10/1/2017).
Sejak bom Thamrin 13 Januari 2016 hingga serangan di Berlin 19 Desember 2016 menunjukkan ancaman terorisme dan militansi ekstremisme/radikalisme justru mengalami peningkatan.
Bahkan tahun 2017 dibuka dengan serangan teroris di Istanbul 1 Januari lalu.
Pemerintah Indonesia mengecam peristiwa tersebut dan menyampaikan duka cita kepada para korban dan keluarga korban. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.