Perpecahan Yakuza Jepang di Kyoto Munculkan Fax Pengunduran Diri Bosnya
Perpecahan di dalam kelompok yakuza tersebut berakibat polisi menutup markasnya di Kyoto
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para pimpinan mafia Jepang (yakuza) belum lama ini kaget mendapat dua kertas fax berturut-turut dengan isi berbeda.
Pertama mengenai pengunduran diri Mitsugu Baba, bos Aizukotetsu-kai, yang bermarkas di Kyoto, kemudian muncul fax lainnya yang membatalkan fax pertama dan menyatakan bos itu akan memperkuat diri dengan "letnan" nya untuk memperkuat kelompok tersebut.
"Pada tanggal 10 Januari sebuah fax pertama menuliskan pengunduran diri Baba dan digantikan oleh pimpinan yuniornya Noboru Harada sebagai pemimpin Aizukotetsu-kai yang baru. Namun kemudian muncul fax berikut membantah hal tersebut," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (1/2/2017).
Perpecahan di dalam kelompok yakuza tersebut berakibat polisi menutup markasnya di Kyoto karena ditakutkan terjadi perang internal saling bunuh.
Sampai hari ini (1/2/2017) tampak penjagaan sangat ketat oleh polisi di sekitar markas tersebut melarang siapa pun memasuki gedung tersebut.
Bahkan sempat sekitar 200 polisi mengepung markas tersebut guna menjaga ketenangan lingkungan jangan sampai pertumpahan darah internal terjadi di sana.
Kelompok yakuza ini memang sangat tua dibangun sejak jaman Edo yaitu tahun 1868 hingga kini dengan anggota saat ini sekitar 140 orang.
Meskipun demikian kedudukan dan popularitas kelompok ini sangat besar di Kyoto karena menguasai dunia judi di Kyoto dan sekitarnya serta menguasai berbagai bisnis di sana pula.
Itulah sebabnya dua kelompok besar yang bersaing ingin memperebutkan kelompok
Aizukotetsu-kai ini.
Pada awalnya Baba memang sangat dekat dengan Kiyoshi Takayama, orang nomor dua Yamaguchigumi generasi ke-enam yang juga dari kelompok Kodokai.
Namun dengan perpecahan Yamaguchigumi dan Kobe Yamaguchigumi bulan Agustus 2015, Baba tampaknya lebih tertarik dengan KY terutama dekat dengan bos KY Kunio Inoue sehingga banyak yang mengatakan sebagai penghianat.
"Harada tidak suka hal tersebut sehingga berusah amelakukan kudeta di dalam kelompok tersebut dan muncullah fax tersebut," lanjut sumber Tribunnews.com lagi.
Sumber penghasilan yang baik dan pengaruh yang kuat Aizukotetsu-kai di Kyoto membuat kedua kelompok mengincar kelompok tersebut agar bergabung kepada mereka.
Akibatnya perpecahan tak bisa terelakkan dan dampak perpecahan tersebut ditakukan terjadi saling bunuh sehingga polisi Kyoto saat ini dalam siaga satu mengawasi kelompok Aizukotetsu-kai tersebut.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in