Perempuan Afghanistan Berlatih Wushu
Meski rezim taliban telah berakhir, dunia hiburan dan olahraga masih dianggap tabu di Afghanistan. Banyak Warga masih batasi aktivitas perempuan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Puncak Bukit Shahrak Haji Nabi di Kabul, Afghanistan menjadi saksi bisu atas kegigihan sekelompok perempuan muda dalam menekuni seni bela diri asal Tiongkok, Wushu.
Sebanyak 20 gadis Afghanistan berusia 14 hingga 20 tahun tergabung dalam sebuah klub Wushu. Pelatih klub ini adalah Sima Azimi.
Sima merupakan perempuan pertama di Afghanistan yang berprofesi sebagai pelatih Wushu. Di usianya yang masih sangat belia, yakni 20 tahun, Sima telah menguasai beberapa teknik bela diri dalam Wushu dengan sangat baik.
Ia telah menekuni Wushu sejak menjadi pengungsi di Iran tahun 2000. Mulai dari kelenturan otot, keseimbangan tubuh, hingga teknik menggunakan pedang diterapkan Sima selama latihan berlangsung.
Meski rezim taliban telah berakhir, dunia hiburan dan olahraga masih dianggap tabu di Afghanistan. Banyak warga yang masih membatasi aktivitas perempuan di luar rumah.
Sebagian orangtua bahkan tak memperbolehkan anak-anak perempuan mereka mengenyam pendidikan tinggi.
Dengan adanya klub Wushu ini, para remaja perempuan ini berharap bisa memiliki masa depan yang lebih baik dan tidak terperangkap dalam bayang-bayang perang.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.